Netanyahu Sebut akan Ada Lebih Banyak Pejabat Israel Kunjungi Saudi

Tak ada tanggapan resmi dari Saudi terkait pernyataan Netanyahu.

AP Photo/Susan Walsh
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, akan ada lebih banyak pejabat Israel yang berkunjung ke Arab Saudi.
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, akan ada lebih banyak pejabat Israel yang berkunjung ke Arab Saudi. Hal itu disampaikan setelah Menteri Pariwisata Israel Haim Katz melawat ke Saudi untuk menghadiri acara yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO). Katz hadir di tengah menguatnya isu tentang normalisasi diplomatik antara Saudi dan Israel.

“Kemarin, seorang menteri Israel, rekan kita, Haim Katz, mendarat di Arab Saudi, dan akan ada kunjungan tambahan (ke Saudi oleh pejabat Israel) segera,” kata Netanyahu dalam rapat kabinet, seperti dikutip dalam keterangan yang dirilis kantor perdana menteri Israel, Rabu (27/9/2023), dilaporkan laman Middle East Monitor.

Netanyahu tidak memberi penjelasan lebih lanjut tentang kunjungan berikutnya oleh pejabat Israel ke Saudi. Dalam rapat kabinet, Netanyahu mengatakan, pesawat-pesawat Israel telah terbang di atas Saudi selama beberapa tahun. Kedua negara juga sudah membicarakan tentang menghubungkan infrastruktur.

"Semua ini terdengar khayalan. Hal ini tidak terjadi dengan sendirinya. Hal ini terjadi karena kita perlu menghabiskan waktu bertahun-tahun melawan konsep tersebut dan meyakinkan banyak dari kita, pertama-tama, dan kemudian banyak teman kita, terutama di Amerika, untuk melewati veto Palestina," kata Netanyahu.

Tak ada tanggapan resmi dari Saudi terkait pernyataan Netanyahu. Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada 22 September lalu, Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB, Netanyahu membahas tentang perkembangan normalisasi diplomatik Israel dengan dunia Arab. Dia mengatakan, Palestina tidak berhak melarang perjanjian perdamaian negara-negara Arab dengan Israel. “Lebih banyak perdamaian antara Israel dan negara-negara Arab akan meningkatkan prospek terciptanya perdamaian antara Israel dan Palestina,” ujarnya.

Kendati demikian, Netanyahu menambahkan, hal itu tidak berarti memberikan “hak veto” kepada Palestina atas negara-negara Arab yang membangun normalisasi diplomatik dengan Israel. Pada kesempatan itu, Netanyahu pun menyinggung tentang Abraham Accords, yakni kesepakatan perdamaian Israel dengan Bahrain, Uni Emirat Arab (UEA), Sudan, dan Maroko yang tercapai pada 2020. “Abraham Accords menandai dimulainya era baru perdamaian,” ucapnya.

Dia kemudian mengutarakan optimisme bahwa Israel dapat menjalin normalisasi diplomatik dengan Arab Saudi. “Saya yakin kami sedang berada di titik puncak terobosan yang lebih dramatis; perdamaian bersejarah antara Israel dan Arab Saudi,” ujar Netanyahu.

Netanyahu memuji mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump karena telah berperan besar dalam menjembatani kesepakatan Abraham Accords. Sementara untuk kepentingan normalisasi dengan Saudi, Netanyahu berharap Israel dapat memperoleh bantuan dari pemerintahan Presiden Joe Biden. “Saya yakin kami bisa mencapai perdamaian dengan Arab Saudi dengan kepemimpinan Presiden Biden,” katanya.

Israel terus bicara tentang normalisasi....

Baca Juga


Dalam beberapa bulan terakhir, para pejabat Israel telah berbicara tentang kemungkinan normalisasi hubungan dengan Saudi. Namun Riyadh telah berulang kali menegaskan bahwa hal itu tidak akan terjadi sebelum solusi untuk penyelesaian konflik Israel-Palestina tercapai. Saudi pun telah beberapa kali menegaskan bahwa mereka tetap berpegang pada Inisiatif Perdamaian Arab. Artinya pembukaan hubungan resmi dengan Israel hanya akan dilakukan jika mereka telah hengkang dari wilayah yang didudukinya, termasuk Tepi Barat, Jalur Gaza, Dataran Tinggi Golan, dan Lebanon.

Namun baru-baru ini Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) membuat pernyataan mengejutkan tentang potensi normalisasi diplomatik negaranya dengan Israel. Dia mengakui bahwa hal itu kemungkinan akan terealisasi. “Semakin hari, kami semakin dekat,” ujarnya saat diminta komentarnya tentang normalisasi Saudi-Israel dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang disiarkan 20 September 2023 lalu.

Kendati demikian Pangeran MBS belum memberikan penjelasan mendetail tentang hal tersebut. “Kami perlu menyelesaikan bagian itu,” ujarnya saat ditanya tentang apa yang perlu dilakukan untuk mencapai kesepakatan normalisasi dengan Israel.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler