Jutaan Penduduk Amerika akan Alami Krisis Air Minum Akibat Pencemaran Teluk Meksiko

Kekeringan parah yang terjadi di AS membuat turunnya permukaan Sungai Mississippi.

AP Photo/Rogelio V. Solis
Kekeringan parah sudah membuat turunnya permukaan air Sungai Mississipi. Hal ini membuat warga AS kemungkinan akan alami krisis air minum.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jutaan penduduk New Orleans, Louisiana AS, menghadapi kemungkinan krisis air minum lantaran pasokan air tawar terancam tercemar air asin dari Teluk Meksiko. Kekeringan parah yang terjadi belakangan ini telah menurunkan permukaan air Sungai Mississippi, dan menyebabkan terjadinya intrusi air asin atau naiknya batas antara permukaan air tanah dengan permukaan air laut ke arah daratan. 

Baca Juga


Korps Insinyur Angkatan Darat AS sedang berupaya mencegah krisis air tawar tersebut di bentangan paling selatan Sungai Mississippi, tetapi situasinya tetap kritis.

“Kami sedang melakukan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Yang ingin kami pastikan adalah semua orang tahu apa yang sedang kita hadapi," kata Ricky Boyett dari Korps Insinyur Angkatan Darat seperti dilansir MSNBC, Kamis (28/9/2023).

Stephen Murphy, asisten profesor di Fakultas Kesehatan Masyarakat di Tulane University’s School of Public Health and Tropical Medicine, memperkirakan hampir 1 juta orang di wilayah metropolitan New Orleans dapat terkena dampaknya jika permukaan air di Sungai Mississippi tetap rendah.

Meskipun perkiraan dapat berubah, diperkirakan air asin dapat mencapai fasilitas pasokan air di Belle Chasse pada tanggal 13 Oktober dan fasilitas di New Orleans pada akhir Oktober. Adapun kelebihan salinitas atau kadar asin dalam air minum dapat menyebabkan peningkatan kadar natrium dalam tubuh, yang meningkatkan tekanan darah.

Sekitar 2.000 penduduk di Plaquemines Parish, sebelah selatan New Orleans, telah bergantung pada air minum dalam kemasan pada musim panas ini setelah air asin menyusup ke dalam sistem air di daerah tersebut.

Kondisi kekeringan yang berkepanjangan telah membuat Sungai Mississippi berada pada tingkat yang sangat rendah dan secara signifikan melemahkan alirannya. Selain itu, menurut Murphy, topografi yang unik di wilayah tersebut telah memperparah situasi.

Muara Sungai Mississippi berada jauh di bawah permukaan laut, yang berarti sebagian air asin dari Teluk Meksiko secara alami merambat ke daratan. Air asin lebih padat daripada air tawar, sehingga mengalir seperti irisan di sepanjang dasar sungai di bawah air tawar Mississippi.

Pada saat normal, aliran hilir sungai cukup kuat untuk membendung air asin yang merambah, mencegahnya bergerak terlalu jauh ke daratan. Kondisi kekeringan yang parah telah menyebabkan permukaan air di Mississippi turun ke salah satu level terendah dalam beberapa dekade terakhir.

"Laju aliran sungai tidak lagi mampu melawan air asin. Pada hari-hari biasa, aliran sungai ini cukup kuat untuk menahan air asin, tetapi kami baru saja melihat berkurangnya volume air yang mengalir ke hilir sejauh ini,” kata Murphy.

Murphy mengatakan bahwa masalah air minum di wilayah tersebut merupakan bagian dari narasi yang lebih besar mengenai kekeringan dan ketersediaan air minum di dunia yang semakin memanas.

"Ini adalah masalah yang tidak bisa kita abaikan lagi. Kita telah mengalami musim yang sangat panas, dan mengalami suhu yang lebih panas dari rata-rata di seluruh dunia,” kata dia.

Di New Orleans, permintaan air minum dalam kemasan telah melonjak, dan stok air kemasan di beberapa toko telah habis. Lebih jauh ke selatan, di Plaquemines Parish, peringatan untuk tidak minum air telah diberlakukan sejak bulan Juni. Upaya untuk mengatasi masalah ini dapat mencakup pengangkutan puluhan juta galon air tawar setiap hari ke pabrik pengolahan air terdekat untuk mengencerkan air asin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler