HK: 13 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Tahap I Ditargetkan Selesai Akhir 2023

Hutama Karya sebut kehadiran JTTS memiliki efek berganda bagi Sumatra

Antara/Iggoy el Fitra
Foto udara kelanjutan pembangunan tol Padang - Sicincin, di Nagari Parik Malintang, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (22/5/2023). PT Hutama Karya menggenjot pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yakni tol Padang - Sicincin yang progres konstruksinya sudah mencapai 37,2 persen dengan pembebasan lahan sudah 95 persen serta target selesai pada 2024.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Genap satu dekade, PT Hutama Karya (Persero) Menerima penugasan dari pemerintah untuk membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dalam rangka mewujudkan pembangunan yang berkeadilan bagi masyarakat Indonesia.


Saat ini, Hutama Karya sudah membangun kurang lebih 1.021,5 km ruas tol, dan menghubungkan hampir seluruh wilayah di Sumatra, mulai dari Lampung-Aceh (backbone), ruas sirip (feeder) dari Timur-Barat dan sebaliknya meliputi Palembang-Bengkulu, Pekanbaru-Padang, dan dari Medan-Pematang Siantar dengan total panjang 681 km tol yang telah beroperasi. 

Pembangunan JTTS yang kian progresif selama empat tahun terakhir ini tidak terlepas dari dukungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai pemegang saham bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan peningkatan infrastruktur memegang peranan penting agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain, karena saat ini biaya logistik lebih tinggi dari rata-rata dunia yang mencapai hingga 23 persen.

"Pertumbuhan progres infrastruktur merupakan buah dari sinergitas banyak pihak, termasuk Kementerian salah satunya secara intens mengawal progres pembangunan JTTS bersama dengan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono," ujar Erick dikutip dari keterangan tertulis, Senin (2/10/2023).

Sementara itu Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Tjahjo Purnomo menjelaskan kehadiran JTTS memiliki efek berganda bagi Sumatra, hal ini dapat dilihat dari munculnya perekonomian baru di sejumlah wilayah.

"Seperti contoh di Lampung atau Palembang, kenaikan pemanfaatan penggunaan listrik dan juga meningkatnya jumlah uang yang beredar menjadi salah satu bukti dalam meningkatnya pertumbuhan (ekonomi) itu," papar dia.

Tidak hanya itu, kepadatan lalu lintas yang sering terjadi di Jalan Nasional atau Jalan Lintas Sumatra juga menjadi alasan urgensi dari konektivitas bebas hambatan yang dapat memperlancar distribusi arus barang dan kendaraan, sehingga dapat memangkas biaya logistik secara efektif.

Menjelang akhir tahun, Hutama Karya menargetkan selesainya 13 ruas JTTS tahap I, dan mulai pembangunan JTTS tahap II yaitu Tol Betung-Jambi seksi 3 Bayung Lencir-Tempino sepanjang 34 km dengan skema dukungan konstruksi dan Tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km).

Hutama Karya kembali menambah deretan panjang ruas tol beroperasi seperti Tol Indralaya-Prabumulih (64 km), dan di Sumatra Selatan dan Tol Stabat-Kuala Bingai (7,5 km) di Sumatra Utara. Adapun kedua ruas tol ini belum ditetapkan bertarif, sehingga bisa dinikmati secara gratis oleh pengguna jalan tol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler