Kereta Cepat akan Kenakan Tarif, Warga: Kalau Rp 250 Ribu Masih Bisa Diterima
Whoosh masih menerapkan tiket gratis hingga 16 Oktober 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, rentang harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh akan berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 350 ribu untuk sekali perjalanan. Namun, untuk sementara ini Whoosh masih menerapkan tiket gratis yang direncanakan hingga 16 Oktober mendatang.
Awan Rosyadi, Warga Bekasi, Jawa Barat yang turut menjajal gratis kereta cepat pada Senin (9/10/2023), menilai moda transportasi itu cukup nyaman meski menempuh kecepatan hingga 351 kilometer per jam. Ia menilai, bila nantinya tiket berbayar telah diterapkan dengah harga Rp 250 ribu, masih cukup menarik bagi pengguna bila dibandingkan dengan Kereta Api Argo Parahyangan.
“Argo Parahyangan Kelas Eksekutif Rp 200 ribu, dengan kelas ekonomi di Kereta Cepat Rp 250 ribu itu sudah setara dengan experience di Argo Parahyangan. Jadi beda harga Rp 50 ribu itu worth it,” kata Awan saat ditemui di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (9/10/2023).
Namun, menurut dia, bila tarif yang ditetapkan sebesar Rp 300 ribu, dinilainya kurang menarik. “Kembali lagi kalau kita ambil Argo Parahyangan Rp 200 ribu, Kereta Cepat Rp 300 ribu, berarti nambah setengahnya,” ujarnya.
Awan mengatakan waktu tempuh Jakarta-Bandung setelah ia mencoba kereta cepat, memakan waktu 45 menit. Perjalanan dari Stasiun Halim kemudian turun di Stasiun Padalarang dengan waktu sekitar 30 menit dan dilanjutkan kereta feeder menuju Stasiun Kereta Bandung sekitar 15 menit. Waktu tempuh sama dari arah sebaliknya.
Ia menilai, keberadaan kereta cepat sangat cocok bagi pebisnis yang ingin mempersingkat waktu perjalanan. Sebaliknya, untuk wisata masih banyak pilihan lain yang lebih murah.
Sementara itu, warga Depok, Farhan, yang turut menjajal gratis Whoosh mengatakan hal senada. Dengan kenyamanan yang diperoleh tiket seharga Rp 250 sangat dapat diterima oleh konsumen. Ia pun menilai Kereta Cepat juga cukup menarik bila dipakai berwisata agar waktu wisata di Bandung dapat lebih lama dengan mempersingkat waktu perjalanan.
“Buat jalan-jalan oke banget sih,” ujarnya.