Empat Tahun Memimpin, Erick Thohir Dinilai Berhasil Perkuat BUMN
Arya menyebut BUMN pertahanan kini saling mendukung satu sama lain.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir resmi mencatatkan empat tahun kepemimpinan menakhodai perusahaan pelat merah pada Oktober 2023. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan sejumlah gebrakan telah dilakukan Erick dalam kurun waktu empat tahun tersebut.
Salah satu terobosan yang paling fenomenal yang dilakukan pria yang disebut-sebut sebagai cawapres terkuat itu ialah memperkuat ekosistem BUMN terintegrasi melalui pembentukan holding dan merger.
"Oktober ini tepat empat tahun Pak Erick Thohir memimpin dan telah dilakukan transformasi serta perubahan, ada yang sudah merger dan sudah holding," ujar Arya dalam diskusi tentang Transformasi BUMN Empat Tahun Kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Selasa (10/10/2023).
Arya mencontohkan keberhasilan Erick dalam merger dan holding terlihat dari penguatan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), holding BUMN pangan atau ID Food, holding BUMN pertahanan atau Defend ID, dan PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Arya mencontohkan konsolidasi perusahaan pelabuhan pelat merah diharapkan mampu meningkatkan daya saing terhadap pelabuhan di Singapura dan Malaysia.
"BSI setelah disatukan ini cukup membuat dari sisi kapitalisasi agak naik buat bank syariah yang selama ini di luar percaturan perbankan Indonesia. Perkembangan di BSI cukup bagus setelah dimerger," ucap Arya.
Arya mengatakan Erick juga berhasil mengembalikan fokus BUMN-BUMN pangan lewat merger Perikanan Indonesia (Perindo) dengan Perikanan Nusantara (Perinus) maupun Sang Hyang Seri dengan Pertani dan holding. Dalam holding ini, lanjut Arya, BUMN menjadi lebih fokus dan bersinergi dengan sesama BUMN dalam satu ekosistem yang sama.
Arya menyampaikan pembentukan holding juga terbukti menguatkan BUMN-BUMN di sektor pertahanan. Arya menyebut BUMN pertahanan kini saling mendukung satu sama lain dalam membangun kemandirian pertahanan Indonesia.
"Tujuan Pak Erick Thohir membuat holding Defend ID itu agar Pindad misalnya bisa jadi pasok untuk PT PAL atau PTDI, sistem PT LEN juga bisa dipakai di PTDI, Pindad, atau PT PAL. Jadi integrasi-integrasi seperti ini sehingga bisnis end to end dari industri pertahanan di Defend ID," kata Arya.
Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono mengatakan peran besar Erick Thohir dalam mewujudkan merger Pelindo. Arif menyebut Erick terus mendorong penggabungan Pelindo agar bisa lebih efisien dan meningkatkan daya saing pelabuhan di Indonesia.
"Padahal sebenarnya sudah lama banget rencana penggabungan jadi dua, jadi tiga, jadi satu. Singkat cerita terjadilah di 1 Oktober 2021. Ini tentunya tidak terlepas dari dukungan dari Pak Menteri, Pak Wamen, karena tugas saya jadi lebih ringan. Jadi mungkin 50 persen sudah diselesaikan sama BUMN dan saya tinggal sisanya-sisanya," kata Arif.