Wapres Singgung Pasar Tanah Abang Sepi, Dorong Pedagang Adaptif Teknologi

Pelaku usaha harus menyesuaikan diri agar tidak terdampak kemajuan

Republika/Prayogi
Suasana pasar tanah abang Blok A, Jakarta, Kamis (28/9/2023). Pasca larangan Tiktok Shop, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengecek langsung pasar Tanah Abang sekaligus mendengarkan keluh kesah para pedagang seputar sepinya pembeli di pasar tersebut imbas gempuran e-commerce maupun social commerce salah satunya TikTok Shop.
Rep: Fauziah Mursid Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong pelaku usaha untuk adaptif terhadap kemajuan teknologi agar tidak tergerus dengan perkembangan digital. Hal ini disampaikan Kiai Ma'ruf karena adanya fenomena pasar konvensional yang mulai tergerus dengan pasar digital.


"Belum lama kita disuguhi fakta menyedihkan, yaitu pasar konvensional, seperti Pasar Tanah Abang tergerus oleh pasar digital. Padahal hampir semua pelaku di pasar konvesional adalah UMKM," ujar Kiai Ma'ruf dalam acara Ijtima' Sanawi (Annual Meeting) Dewan Pengawas Syariah (DPS) XIX 2023 di Grand Sahid, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Kiai Ma'ruf mengatakan, perubahan teknologi digital saat ini menjadi keniscayaan yang tak terelakkan, termasuk terhadap pelaku usaha. Karena itu, pelaku usaha harus menyesuaikan diri agar tidak terdampak dari kemajuan tersebut.

"Oleh karenanya harus segera dilakukan langkah penyadaran kepada pelaku usaha khususnya UMKM untuk menyiapkan diri dan adaptif terhadap dinamika zaman termasuk menghadapi tantangan disrupsi," ujarnya.

Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) ini menilai, tantangan perubahan teknologi ini juga berdampak pada sektor ekonomi dan keuangan syariah. Karena itu, perubahan ini juga perlu diantisipasi oleh pelaku ekonomi dan keuangan syariah.

"Tantangan disrupsi ini juga menerjang sektor ekonomi syariah. Oleh karena itu pelaku di sektor ini harus diantisipasi dan memitigigasi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler