Kecam Israel, Senator Australia Minta Netanyahu Patuhi Aturan Perang

Rudal Israel menyerang tempat tinggal, warga sipil, dan fasilitas kesehatan di Gaza.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Kawasan dengan bangunan rusak berat dan hancur menjadi sepi setelah penduduk Kota Gaza mulai mengungsi menyusul peringatan Israel akan peningkatan operasi militer di jalur Gaza, 14 Oktober 2023. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada 13 Oktober telah menyerukan evakuasi dari semua warga sipil di Gaza utara menjelang invasi darat yang diperkirakan akan terjadi.
Rep: Lintar Satria Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Senator Australia dari Partai Buruh Fatima Payman mengatakan harga yang ditetapkan Israel untuk membela diri "tidak bisa menghancurkan Palestina." Ia mendesak pemerintah Perdana Menteri Anthony Albanese dari Partai Buruh untuk mengecam serangan brutal Israel ke Gaza.

Payman menggunakan pidatonya di majelis atas Parlemen Australia untuk mengecam aksi militer Israel ke Gaza. Ia juga mengajak rekan-rekannya melakukan hal serupa.

Pada Senin (17/10/2023) Albanese mengakui hak Israel untuk membela diri. Tapi ia juga meminta pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk "mematuhi peraturan perang." Hal ini disampaikan saat Israel mempersiapkan serangan darat ke Gaza.

"Membunuh warga sipil tak bersalah di Israel harus dikecam dan kami mengecamnya, pembunuhan warga sipil di Palestina juga harus kecam, kami harus mengecam," kata Payman dalam pidatonya pendeknya seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (17/10/2023).

"Rudal Israel menyerang tempat tinggal, warga sipil, apartemen bertingkat, fasilitas kesehatan dan juga tempat ibadah, tanpa pandang bulu, tanpa pandang bulu membunuh pria, wanita dan anak-anak. Kita harus mengutuknya."

"Harga dari hak Israel untuk mempertahankan diri tidak boleh berupa kehancuran Palestina. Hak Israel untuk mempertahankan warga sipilnya tidak bisa disamakan dengan pemusnahan warga sipil Palestina," kata Payman. 

Baca Juga


 


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler