Pertanyaannya Sederhana, Mengapa Allah SWT Memilih Palestina?
Palestina adalah tanah yang diberkahi Allah SWT.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mengapa Palestina menjadi tempat mulia dan suci bagi umat Islam dari zaman sebelum kedatangan Nabi Muhammad SAW hingga sekarang?
Jawaban atas pertanyaan ini disampaikan pendakwah asal Kuwait, Tariq Al Suwaidan. Dia menyampaikan, bicara Palestina maka tidak bisa dilepaskan dari keberadaan Baitul Maqdis atau Masjid Al Aqsa di sana dan aspek historisnya.
Ada banyak ayat suci Alquran dan hadits yang menjelaskan soal Masjid Al Aqsa secara historis.
"Tidak ada keraguan bahwa penghormatan ini sudah ada sejak zaman dahulu, karena di tempat inilah, banyak nabi dan rasul yang tumbuh dan wafat," kata Al Suwaidan.
Baitul Maqdis ibarat tempat pendaratan banyak risalah dan wahyu. Di sanalah peristiwa terbesar dalam sejarah terdahulu terjadi, berdasarkan banyak nash dan petunjuk yang dengan jelas menunjukkan betapa suci dan berkahnya Baiqul Maqdis di zaman dahulu hingga saat ini.
Dalam Alquran, terdapat referensi yang jelas tentang pentingnya dan keberkahan Baitul Maqdis di lebih dari satu surat dan ayat. Allah SWT berfirman:
سبحان الذي أسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام إلى المسجد الأقصى الذي باركنا حوله لنريه من آياتنا إنه هو السميع البصير
"Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Al-Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi Mahamengetahui." (QS Al Isra ayat 1). Allah SWT juga berfirman melalui lisan Nabi Musa AS kepada umatnya:
يا قوم ادخلوا الأرض المقدسة التي كتب الله لكم ولا ترتدوا على أدباركم فتنقلبوا خاسرين
"Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari ke belakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi" (QS Al Maidah ayat 21).
Baca juga: Daftar Produk-Produk Israel yang Diserukan untuk Diboikot, Cek Listnya Berikut Ini
Al-Ardh Al-Muqaddasah (Tanah Suci) yang dimaksud dalam ayat 21 surat Al Maidah itu merujuk pada Palestina dan Baitul Maqdis. Alquran menyebutnya Tanah Suci, yang meliputi pemuliaan, keberkahan, dan perhatian yang luar biasa.
Surat Al Maidah ayat 21 berkisah tentang Nabi Musa AS yang memerintahkan kaumnya, untuk memasuki Tanah Suci karena berkah dan kebaikan yang ada di dalamnya untuk mereka.
Nabi Musa menyampaikan kepada umatnya bahwa Baitul Maqdis (Palestina) adalah tanah yang ditetapkan dan diwariskan untuk mereka, yakni orang-orang beriman.
Kemudian Nabi Musa memerintahkan mereka untuk tidak menyerah berjihad untuk memasukinya. Namun umat Nabi Musa enggan mengikuti dan memasukinya, karena terdapat orang-orang perkasa dengan tubuh besar dan kekuatan yang kuat, sehingga mereka pun enggan melakukannya. Hal ini diabadikan dalam Alquran:
قَالُوا يَا مُوسَىٰ إِنَّا لَنْ نَدْخُلَهَا أَبَدًا مَا دَامُوا فِيهَا ۖ فَاذْهَبْ أَنْتَ وَرَبُّكَ فَقَاتِلَا إِنَّا هَاهُنَا قَاعِدُونَ
"Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada di dalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja" (QS al-Maidah ayat 24).
Kisah tersebut menjadi petunjuk yang jelas tentang pentingnya Palestina dan statusnya di hadapan Allah dan manusia pada masa lalu. Tanah Suci Baitul Maqdis dahulu disebut "Elia" yang berarti Tanah Tuhan.
Begitu pun pada masa Nabi Ibrahim AS, ketika hendak dibakar oleh kaumnya sendiri, yang kemudian diselamatkan Allah SWT.
وَنَجَّيْنَاهُ وَلُوطًا إِلَى الْأَرْضِ الَّتِي بَارَكْنَا فِيهَا لِلْعلْعَالَمِينَ
"Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Lut ke sebuah negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam" (QS Al Anbiya ayat 71).
Tafsir ayat itu menyatakan bahwa Allah SWT menyelamatkan Ibrahim dari api kaumnya, dan mengeluarkannya dari tengah-tengah mereka, berhijrah ke Syam dan ke Tanah Suci.
Dalam riwayat Ubay bin Ka'b, dia berkata bahwa itu adalah Syam. Imam Qatadah menjelaskan, Nabi Ibrahim AS berada di tanah Irak, dan Allah kemudian menyelamatkannya ke Syam. "Syam adalah tanah perkumpulan dan kebangkitan, dan di sanalah Nabi Isa AS akan turun, dan di dalamnya Dajjal akan binasa."
Baca juga: Gaza Masih Memanas, Baca Doa Qunut Nazilah ini Agar Allah SWT Lindungi Palestina
Para ulama telah menyatakan bahwa tanah yang mulia dan berkah yang dimaksud adalah seluruh tanah Syam, khususnya Palestina. Allah memilih Palestina sebagai tempat hijrah Nabi Ibrahim AS karena keberkahan dan keunggulannya dibandingkan seluruh wilayah lainnya.
Para sejarawan sangat berhati-hati dalam memahami batas-batas wilayah Syam. Ada yang memperluas wilayahnya hingga mencapai batas utara Suriah Hulu hingga ke perbatasan Jazirah Arab dan menjadikannya Irak.
Ada pula yang mempersempit batas hingga membatasi hanya pada batas-batas wilayah tersebut, yakni Palestina dan sekitarnya saja.
Apapun pendapat mengenai hal itu, Baitul Maqdis termasuk dalam wilayah Syam atas persetujuan banyak kalangan. Mulai dari sejarawan, cendekiawan dan berdasarkan sebagian besar nash dan riwayat.
Sumber: al-sharq