Bukti-Bukti Tunjukkan Israel Memang Mengebom RS di Gaza
Israel menargetkan rumah sakit
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel menolak bertanggung jawab atas serangan yang terjadi Rumah Sakit Al-Ahli Baptist di Jalur Gaza dan justru menunjuk Jihad Islam sebagai pelakunya. Padahal beberapa bukti memperlihatkan serangan itu kemungkinan besar dilakukan oleh militer Israel.
Rumah sakit tersebut terletak di lingkungan Zeitoun di Kota Gaza, yang terletak di wilayah utara Jalur Gaza. Militer Israel secara khusus meminta penduduk Zeitoun untuk pindah ke selatan dalam pesan yang dikeluarkan di platform media sosial X pada hari yang sama serangan dilakukan, 17 Oktober 2023.
Rumah sakit khusus Kuwait di kota Rafah di selatan Gaza mengatakan pada 16 Oktober, bahwa pihaknya telah menerima dua peringatan Israel untuk mengungsi tetapi direkturnya mengatakan stafnya tidak akan pergi. Penyataan tersebut menunjukan telah ada niatan Israel untuk menyerang fasilitas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
"Juru bicara militer Israel pada pekan lalu menyatakan untuk mengevakuasi rumah sakit. Rumah sakit menjadi target. Dan faktanya, mereka menyerang satu rumah sakit pada pekan lalau. Sehingga ada tendensi, bahwa rumah sakit harus dievakuasi atau rumah sakit akan diserang," ujar Duta Besar Palestina di PBB Riyad Mansour.
Selain itu, Mansour juga menyatakan bukti lain yang juga disampaikan oleh pihak Israel. "Dia adalah pembohong. Juru bicaranya dan juru bicara digitalnya men-tweet bahwa Israel melakukan serangan, mereka menyatakan bahwa sekitar rumah sakit merupakan markas Hamas. Dan dia kemudian menghapus tweet tersebut," ujar Mansour.
Penyataan Mansour merujuk pada kicauan ajudan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Hananya Naftali, di media sosial X. "BERITA TERKINI: Angkatan Udara Israel hantam markasa teroris Hamas yang berada di rumah sakit Gaza," tulisnya dalam sebuah unggahan yang sudah dihapus.
Usai menghapus pernyataan itu, Naftali langsung membuat unggahan baru yang menyatakan Hamas yang melakukan serangan terhadap rumah sakit di Gaza. Dia pun terus-menerus membangun narasi bahwa Hamas tega menggunakan warga sipil untuk menjadi tameng, sehingga bisa mengorbankan rumah sakit tersebut.