Laga Galatasaray Vs Munchen Belum Digelar, Suporter Kedua Tim Sudah Terlibat Bentrokan

Empat pendukung Bayern dan satu pendukung Galatasaray mengalami luka.

EPA-EFE/ANNA SZILAGYI
Para pemain Bayern Munchen berlatih menjelang laga kontra Galatasaray (ilustrasi). Jelang laga, pendukung kedua tim bentrok di Istanbul, Turki, Selasa (24/10/2023).
Rep: Reja Irfa WIdodo Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Bentrokan antara suporter Bayern Munchen dan Galatasaray dilaporkan pecah di salah satu distrik utama di Kota Istanbul, Selasa (24/10/2023) pagi waktu setempat. Setidaknya empat pendukung Bayern dan satu pendukung Galatasaray mengalami luka akibat insiden tersebut.

Baca Juga


Insiden ini pecah di salah satu bar di Distrik Beyoglu, Istanbul. Insiden tersebut melibatkan setidaknya ratusan orang dari masing-masing kelompok suporter dua tim tersebut. Berdasarkan rekaman kamera pengawas, masing-masing fans dari dua klub tersebut terlihat saling melempar kursi dan objek kecil lainnya di ruas jalan di Distrik Beyoglu.

Selain dikenal sebagai destinasi wisata di Istanbul, sejumlah bar di Distrik Beyoglu diketahui menjadi tempat berkumpulnya suporter setia Galatasaray. ''Polisi akhirnya berhasil mengatasi insiden ini saat sekelompok orang berusaha menghancurkan toko merchandise Galatasaray,'' tulis laporan AFP, Selasa (24/10/2023).

Berdasarkan laporan agensi berita Turki, IHA, setidaknya 70 orang suporter Munchen terlibat bentrok dengan 30 orang suporter Galatasaray dalam insiden tersebut. Sejumlah pihak berwenang, termasuk Kantor Konsulat Jerman di Istanbul, belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.

Bentrokan ini pecah hanya berselang kurang dari 12 jam sebelum lawatan Bayern Muenchen ke markas Galatasaray, Stadion Rams Park, pada laga ketiga penyisihan Grup A Liga Champions, Selasa (24/10/2023) malam WIB. Laga ini diketahui menjadi duel pertama antara kedua tim di pentas kompetisi Eropa dalam 50 tahun terakhir.

Die Bayern datang...

Die Bayern datang ke markas Galatasaray dengan modal kemenangan beruntun di dua laga awal penyisihan Grup A. Setelah sukses membungkam Manchester United 4-3, tim besutan Thomas Tuchel itu sukses menundukan Kopenhagen 2-1. 

Die Bayern juga memiliki catatan impresif kala tampil di fase grup Liga Champions. Juara Liga Champions musim 2019/2020 tercatat tidak pernah kalah dalam 36 laga terakhir di fase grup, termasuk dengan torehan 15 kemenangan. 

Kendati begitu, tim tuan rumah bukan tanpa modal. Tim besutan Okan Buruk itu mampu membungkam Manchester United 3-2 kala bertandang ke Stadion Old Trafford, awal bulan ini. Dengan kemenangan tersebut, Galatasaray pun berhak menempati peringkat kedua klasemen sementara Grup A dan hanya terpaut dua poin dari Munchen, yang duduk di puncak klasemen.

Selain itu, Galatasaray juga mampu menorehkan rekor apik kala tampil di laga kandang pada musim ini. Dari delapan laga di semua ajang, juara Liga Turki musim lalu itu memetik tujuh kemenangan dan menorehkan satu hasil imbang. Atmosfer yang diciptakan pendukung Galatasaray di Stadion Rams Park kerap dianggap mampu membuat tim-tim lawan terintimidasi.

Di Eropa, suporter Galatasaray dikenal sebagai kelompok fans yang kerap berulah. Suporter Galatasaray dianggap begitu dekat dengan tindak kekerasan. Tidak jarang akibat ulah pendukungnya tersebut, Galatasaray terkena imbasnya.

Teranyar, UEFA menjatuhkan sanksi buat Galatasaray berupa denda sebesar 51 ribu euro usai suporter mereka kedapatan berusaha mendekat ke area tim tuan rumah saat Galatasaray bertandang ke markas United, Stadion Old Trafford.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler