Penyakit Lupus Berisiko Timbulkan Kematian, Bagaimana Prosesnya?

Gagal ginjal adalah salah satu penyebab utama kematian pada penderita lupus.

procto-med.com
Ruam merah di pipi menyerupai kupu-kupu kerap menjadi penanda awal penyakit lupus. Lupus dapat berisiko menimbulkan kematian.
Rep: Desy Susilawati Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit lupus bisa memicu kematian. Hal ini dialami oleh penyanyi yang juga mantan kontestan Shena Malsiana. Dia meninggal dunia pada usia 23 tahun karena penyakit tersebut. Apa sebenarnya penyebab dari penyakit mematikan ini?

Baca Juga


Shena dikbarkan meninggal dunia karena komplikasi penyakit lupus yang sudah mengurangi ginjal. Shena harus rajin cuci darah karena fungsi ginjalnya sudah menurun. Apa kaitannya penyakit ginjal dan lupus?

Dilansir laman Mayo Clinic pada Kamis (26/10/2023), sebagai penyakit autoimun, lupus terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat di tubuh Anda. Menurut Mayo Clinic, peradangan yang disebabkan oleh lupus dapat mempengaruhi banyak area tubuh Anda, termasuk ginjal. 

"Lupus dapat menyebabkan kerusakan ginjal yang serius, dan gagal ginjal adalah salah satu penyebab utama kematian pada penderita lupus," ujar Mayo. 

Selain itu, lupus juga bisa menimbulkan komplikasi di otak dan sistem saraf pusat. Jika otak terkena lupus, Anda mungkin mengalami sakit kepala, pusing, perubahan perilaku, masalah penglihatan, bahkan strok atau kejang. Banyak penderita lupus mengalami masalah ingatan dan mungkin kesulitan mengungkapkan pikirannya.

Komplikasi lainnya juga bisa terjadi di darah dan pembuluh darah. Lupus dapat menyebabkan masalah darah, termasuk berkurangnya jumlah sel darah merah yang sehat (anemia) dan peningkatan risiko pendarahan atau pembekuan darah. Hal ini juga dapat menyebabkan peradangan pada pembuluh darah.

Bukan hanya itu, lupus juga bisa mengenai paru-paru. Menderita lupus meningkatkan peluang Anda terkena peradangan pada lapisan rongga dada, yang dapat membuat nyeri saat bernapas. Pendarahan ke paru-paru dan pneumonia juga mungkin terjadi.

Organ jantung juga bisa menjadi bagian dari komplikasi lupus. Lupus dapat menyebabkan peradangan pada otot jantung, arteri atau selaput jantung. Risiko penyakit kardiovaskular dan serangan jantung juga meningkat pesat.

Menderita lupus juga meningkatkan risiko infeksi. Penderita lupus lebih rentan terhadap infeksi karena penyakit dan pengobatannya dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Penderita lupus juga bisa alami kanker. Menderita lupus tampaknya meningkatkan risiko kanker namun risikonya kecil.

Penderita lupus juga bisa alami kematian jaringan tulang. Hal ini terjadi ketika suplai darah ke tulang menurun, sering kali menyebabkan kerusakan kecil pada tulang dan akhirnya menyebabkan keruntuhan tulang.

Sementara itu, jika penyandang lupus hamil, bisa jadi penderita lupus alami komplikasi kehamilan. Wanita penderita lupus memiliki peningkatan risiko keguguran. Lupus meningkatkan risiko tekanan darah tinggi selama kehamilan dan kelahiran prematur. 

"Untuk mengurangi risiko komplikasi ini, dokter sering kali menyarankan untuk menunda kehamilan hingga penyakit Anda terkendali setidaknya selama enam bulan," ujar Mayo Clinic.

Kemungkinan besar lupus disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Tampaknya orang-orang dengan kecenderungan bawaan terhadap lupus dapat mengembangkan penyakit ini ketika mereka melakukan kontak dengan sesuatu di lingkungan yang dapat memicu lupus. Namun, penyebab lupus pada sebagian besar kasus tidak diketahui. 

Beberapa pemicu potensial meliputi:

1. Sinar matahari

Paparan sinar matahari dapat menyebabkan lesi kulit lupus atau memicu respons internal pada orang yang rentan.

2. Infeksi

Memiliki infeksi dapat memicu lupus atau menyebabkan kekambuhan pada beberapa orang.

3. Obat-obatan

Lupus dapat dipicu oleh jenis obat tekanan darah tertentu, obat anti kejang, dan antibiotik. Orang yang mengidap lupus akibat obat biasanya membaik ketika mereka berhenti minum obat. Jarang terjadi, gejala dapat menetap bahkan setelah penggunaan obat dihentikan.

Faktor risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko lupus meliputi:

1. Jenis kelamin 

Lupus lebih sering terjadi pada wanita.

2. Usia

Meskipun lupus menyerang orang-orang dari segala usia, penyakit ini paling sering didiagnosis antara usia 15 dan 45 tahun.

3. Keturunan

Lupus lebih sering terjadi pada orang Amerika keturunan Afrika, Hispanik, dan Amerika keturunan Asia.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler