Saksikan Ikrar Setia NKRI Eks NII, Kiai Cholil Ingatkan Pancasila Selaras dengan Islam
Kiai Cholil mengajak segenap pihak turut membina eks NII
REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Eks anggota Negara Islam Indonesia (NII) berikrar setia NKRI di depan jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat dan MUI Garut, serta Wakil Bupati Garut dan forkopinda Kabupaten Garut.
Mereka mendeklarasikan untuk kembali ke pangkuan NKRI dalam kegiatan Halaqah Dakwah yang diseleggarakan MUI Garut di Pendopo Kabupaten Garut pada Rabu (25/10/2023).
Dalam sambutannya, Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH M Cholil Nafis meminta kepada Pemerintah Garut untuk memberi perhatian kepada masih maraknya gerakan NII di Kab Garut.
"Gerakan NII yang masih ada saat ini lebih berbahaya dibanding perselisihan jelang pilpres, sungguh pun ini juga tidak boleh terjadi," ujar Kiai Cholil dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (26/10/2023).
Menurut Kiai Cholil, setiap pembangkangan terhadap negara harus ditumpas ke akar akarnya oleh pemerintah. Karena, Rasulullah pun menolak terhadap pembangkaran terhadap negara.
"Rasulullah melakukan operasi militer kepada Bani Nadzir di Madinah, bukan karena agama mereka Yahudi, tetapi karena mereka membangkang terhadap perjanjian Madinah, tidak mau taat terhadap Negara Kesatuan Republik Madinah saat itu," ucap Kiai Cholil.
Menyambut tahun politik, dia pun mengingatkan kepada semua pihak agar tidak memanfaatkan paham-paham yang membangkang terhadap NKRI.
"Kepentingan politik jangan memanfaatkan anasir-anasir yang membangkang terhadap NKRI, kalau mereka diberi hati karena kita butuh suara mereka, pascapemilu mereka akan menuntut jatah, dan mereka akan semakin besar dan semakin merongrong NKRI," kata Pengasuh Ponpes Cendikia Amanah Depok Jawa Barat ini.
Karena itu, Kiai Cholil memberi apresiasi yang tinggi kepada MUI Kabupaten Garut di bawah kepemimpinan KH Sirojul Munir yang tidak henti-hentinya berdakwah mengajak mereka yang sudah masuk NII untuk kembali lagi ke pangkuan NKRI.
"Tugas mengenbalikan mereka ke NKRI merupakan tugas kita semua, lebih-lebih lembaga pemerintah, sehingga mereka akan semakin terkikis bukan semakin besar," jelas Kiai Cholil.
"Ayo semua bergandengan tangan mengembalikan mereka agar mereka tidak tersesat dalam agama, juga tidak menjadi korban pemerasan ekonomi, juga agar NKRI kita tidak terancam," kata dia.
Baca juga: Alquran Bolehkan Nepotisme dari Kisah Nabi Musa Tunjuk Nabi Harun Asisten? Ini Kata Pakar
Lebih lanjut, Kiai Cholil menjelaskan kepada para peserta yang eks NII, bahwa ber NKRI, ber Pancasila tidak bertentangan dengan Islam. Dia menegaskan bahwa NKRI merupakan hasil kesepakatam bersama (mitsaqan ghalizhan) dalam berbangsa dan bernegara.
Dan ber-Pancasila, tambah dia, merupakan jalan keluar sebagai kalimatun sawa (titik temu) untuk menyatukan bangsa ini. Karena itu, Kiai Cholil menyerukan agar mereka yang masih menjadi bagian dari NII segera kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
"Tidak ada pertentangan antara Pancasila dengan Islam, karena seluruh sila dalam Pancasila sesuai dengan Alquran dan hadits," ujar Kiai Cholil.