Sukses Paksa AC Milan Main Imbang Jadi Bukti Fleksibilitas Taktik Napoli
Napoli sempat tertinggal 0-2 dari AC Milan di babak pertama.
REPUBLIKA.CO.ID, NAPLES -- Napoli berhasil memaksa AC Milan pulang dari lawatan ke Stadion Diego Armando Maradona dengan raihan satu poin. Sempat tertinggal dua gol pada babak pertama, I Partenopei menutup laga dengan skor imbang, 2-2, Senin (30/10/2023) dini hari WIB.
Napoli tertinggal pada menit ke-22 via gol sundulan Olivier Giroud. Gawang Napoli kembali kebobolan pada menit ke-31, lagi-lagi via sundulan penyerang asal Prancis tersebut. Kendati begitu, I Partenopei tampil jauh lebih baik pada babak kedua.
Napoli pun mampu mengejar torehan gol AC Milan. Dimulai dari gol Mateo Politano pada menit ke-50, hingga gol lewat eksekusi tendangan bebas Giacomo Raspadori pada menit ke-63. Napoli memiliki peluang berbalik unggul via sepakan Kvicha Kvaratskhelia. Namun, peluang Kvaratskhelia masih mampu dimentahkan kiper Milan, Mike Maignan.
Pelatih Napoli, Rudi Garcia, mengakui, gol Politano menjadi kunci kebangkitan I Partenopei di laga ini. Pelatih berusia 59 tahun itu juga mengaku begitu puas dengan performa anak-anak asuhnya pada babak kedua sebagai respons usai tertinggal dua gol di babak pertama.
''Saya menyukai reaksi dan intensitas permainan yang ditunjukkan tim ini pada babak kedua. Begitu pula dengan terus menjaga keyakinan di laga ini. Gol ketiga akan selalu menjadi gol penting. Saat berhasil mengubah papan skor, 2-1, apapun masih bisa terjadi,'' ujar Garcia seperti dilansir Football Italia, Senin (30/10/2023).
Keberhasilan juara bertahan Serie A Liga Italia itu untuk bangkit di laga ini juga rasanya tidak terlepas dari perubahan signifikan yang dilakukan Garcia pada jeda antarbabak. Saat itu, Garcia memutuskan melakukan tiga pergantian pemain sekaligus.
Garcia menarik keluar Mario Rui, Eljif Elmas, dan Amir Rrahmani. Tiga pemain itu digantikan oleh Giovanni Simeone, Mathias Olivera, Leo Ostigard.
Pergantian pemain itu kemudian diikuti dengan perubahan formasi Napoli, dari 4-3-3 menjadi 4-4-2. Garcia mengakui, perubahan tersebut menjadi langkah memaksimalkan barisan pemain yang dimiliki I Partenopei, termasuk kehadiran Giovani Simeone yang diharapkan bisa menggantikan peran Victor Osimhen yang tengah dibekap cedera.
''Di sepak bola, tidak hanya ada formasi 4-3-3. Kami masih punya penyerang tengah dan pemain yang bisa bergerak di antara dua lini. Selain itu, untuk bisa menerapkan pressing tinggi, kami membutuhkan tambahan satu pemain di lini tengah,'' jelas Garcia.
Kendati begitu, pelatih asal Prancis itu tidak mau memberikan jaminan soal pergantian formasi ini pada laga-laga berikutnya. Opsi pergantian taktik dan formasi tersebut, ujar dia, akan diambil berdasarkan barisan pemain yang masih cukup fit di skuad I Partenopei.
''Kami masih akan melihat siapa yang siap diturunkan. Namun, seperti yang saya katakan pada awal menukangi tim ini, kami harus bisa menerapkan beberapa variasi taktik yang berbeda. Kami punya kemampuan untuk itu,'' kata pelatih yang menggantikan Luciano Spalletti pada awal musim ini.