Jumlah Penumpang Merosot Tajam, Bagaimana Nasib Karyawan Bandara Husein Sastranegara?
Angkasa Pura II menginisiasi mutasi karyawan untuk optimalkan SDM.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejak dialihkannya seluruh penerbangan ke Bandara Kertajati Majalengka, Bandara Husein Sastranegara Bandung hanya melayani satu rute penerbangan, yakni Bandung-Yogyakarta. Jika sebelumnya bandara yang berlokasi di jantung Kota Bandung ini mampu melayani ribuan penumpang per hari, kini jumlah penumpang terjun bebas di kisaran puluhan orang saja per hari.
“Pada tanggal 27-28 Oktober kemarin perhari rata-rata 2.300 pax. Sekarang paxnya 31 orang, karena maklum cuma 1 flight dibanding tujuh flight yang ada karena semua sudah pindah kesana (Bandara Kertajati),” ujar Executive General Manager Bandara Husein Sastranegara Indra Crisna, Senin (30/10/2023).
Anjloknya jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara, membuat Angkasa Pura II menginisiasikan rencana mutasi karyawan demi mengoptimalisasikan pekerja yang ada. Menurut Indra, jika selama ini Bandara Husein Sastranegara mampu melayani sebanyak 14 penerbangan dengan rata-rata 2.500 penumpang per hari, sedangkan kini tidak lebih dari 60 orang per hari, maka diperlukan adanya opsi mutasi.
“Kami ada di bandara-bandara yang lain. AP II dan punya 20 bandara. Apalagi terminal 3 sebentar lagi buka terminal 2f di Soekarno-Hatta karena jumlahnya akan dioptimalkan. Mungkin nanti saya dan teman-teman akan dipindahkan untuk optimalisasi dan akan kembali lagi saat traffic sudah membaik,” jelas Indra.
Meski begitu, Indra menjelaskan, Bandara Husein Sastranegara hingga saat ini masih melayani penerbangan jenis pesawat private jet, carter cargo, dan penerbangan VIP VVIP. Ke depannya, Bandara Husein Sastranegara juga disebut akan melayani pesawat jenis propeller dari sejumlah airline yang menyediakan penerbangan langsung (direct flight) ke Kota Bandung.
“Ke depannya kami akan melayani propeller dan rute dari pihak airline akan terus berdiskusi dengan kami direct langsung ke daerah lain seperti Surabaya, Semarang, dan lainnya,” sebut Indra.
“Kami kan punya suatu historis Surabaya bisa delapan flight, Semarang bisa lima flight, dan satu lagi potensi pariwisata Jabar seperti Pangandaran. Ini yang kami bisa coba,” imbuhnya.
Saat ini tenant di Bandara Husein masih....
Dia mengungkapkan, saat ini tenant di Bandara Husein Sastranegara masih beroperasi, namun tak banyak dari mereka yang memilih tutup sementara. Meski begitu, Indra berharap penerbangan jenis pesawat ATR dapat merangkak naik seperti 2019 lalu yang pernah mencapai 40 penerbangan.
“Tenant masih existing dan dengan berkurangnya traffic, mereka sementara meliburkan diri tapi tidak lepas kontrak, mereka off dulu,” jelas Indra.
“Harapannya (penerbangan pesawat) ATR akan kembali bagus. Karena historisnya 2019 pernah sampe 40 movement, jadi kembali lagi supply airline-nya apakah masih memiliki pesawat seperti tahun 2019, 40 movement - pax sehari 3.800 per hari,” sambungnya.
Indra menambahkan, walaupun terdapat kemerosotan ekstrem pada jumlah penumpang dan rute penerbangan. Namun Indra berharap Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara tetap dapat mempertahankan kualitas pelayanan kepada para calon penumpang baik dari sisi keamanan dan layanan.
“Semoga Angkasa Pura II tetap mempertahankan yang menjadi penugasan pemerintah untuk pelayanan para tamu dan calon Penumpang di Airport dengan mempertahankan fungsi security, savety and service sesuai ketentuan,” harap Indra.
Dea Alvi Soraya