Terbesar Sepanjang Sejarah, Inilah Kedahsyatan Badai Matahari Halloween

Saat badai, matahari mengeluarkan serangkaian kobaran api besar.

NASA
Badai matahari berkekuatan super ini bisa saja menjadi yang terbesar sejak Peristiwa Carrington pada tahun 1859.
Rep: Meiliza Laveda Red: Natalia Endah Hapsari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ledakan suar matahari pernah terjadi pada 28 Oktober 2003 di matahari, sekitar 93 juta mil dari bumi. Fenomena ini dinilai istimewa karena matahari mengeluarkan serangkaian kobaran api matahari yang dikenal sebagai Badai Matahari Halloween. 

Baca Juga


Suar yang paling kuat meledak dari permukaan matahari dan meluncurkan ledakan partikel bermuatan listrik berkecepatan tinggi. Ini disebut lontaran massa koronal (CME) yang menghantam bumi.

Letusan dahsyat tersebut merupakan suar kelas X, kelas paling kuat yang mampu dihasilkan matahari dengan perkiraan magnitudo 45. 

Menurut Badan Penerbangan dan Antariksa AS (NASA) ini masih menjadi yang paling kuat dalam database modern. 

CME yang dihasilkan untuk sementara melumpuhkan setengah dari satelit yang mengorbit bumi pada saat itu dan memaksa astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk berlindung dari radiasi tersebut. Di bumi, badai geomagnetik yang diakibatkannya berlangsung selama tiga hari, menyebabkan pemadaman radio sementara di sebagian besar dunia dan kerusakan permanen pada infrastruktur kelistrikan di beberapa tempat.

Dilansir Live Science, Selasa (31/10/2023), badai berkekuatan super ini bisa saja menjadi yang terbesar sejak Peristiwa Carrington pada tahun 1859. Jika badai matahari sebesar raksasa yang terjadi pada tahun 2003 menghantam bumi saat ini, dampaknya bisa jauh lebih mengerikan karena terdapat ribuan satelit di orbit dan kita jauh lebih bergantung pada satelit tersebut dibandingkan saat itu. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler