Kebrutalan Israel di Gaza Picu Lonjakan Antisemit di Banyak Negara

Insiden antisemit di AS meningkat 400 persen dalam dua minggu sejak 7 Oktober.

EPA/FILIP SINGER
Wanita dengan bendera Israel di samping petugas polisi menghadiri rapat umum yang disebut solidaritas dengan Israel dan menentang antisemitisme di depan Gerbang Brandenburg di Berlin, Jerman, 20 Mei 2021.
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, Pihak berwenang dan kelompok-kelompok masyarakat sipil di banyak negara telah melaporkan lonjakan antisemitisme sejak serangan 7 Oktober oleh Hamas ke Israel selatan dan pemboman Jalur Gaza oleh militer Israel.

Berikut ini adalah rincian tentang bagaimana lonjakan tersebut mempengaruhi berbagai negara, yang dikumpulkan oleh para wartawan Reuters di seluruh dunia:

Amerika Serikat

Kelompok advokasi Yahudi, Anti-Defamation League, melaporkan pekan lalu bahwa insiden antisemit telah meningkat sekitar 400 persen dalam dua minggu setelah serangan 7 Oktober, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Para pejabat pemerintah AS bertemu dengan para pemimpin Yahudi Amerika pada hari Senin (30/10/2023), untuk membahas langkah-langkah melawan antisemit berkembang jauh lebih besar. Seperti apa yang digambarkan oleh seorang pejabat Gedung Putih, bahwa peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus-kasus antisemit yang dilaporkan di kampus-kampus universitas. 

Setelah seorang pria berteriak "Bebaskan Palestina" dan "Bunuh Yahudi" mencoba masuk ke rumah sebuah keluarga Yahudi di Los Angeles pada 25 Oktober lalu. Wali Kota Karen Bass mengatakan bahwa polisi akan terus meningkatkan patroli di berbagai komunitas di seluruh kota.

Kanada

Perdana Menteri Justin Trudeau berbicara pada tanggal 17 Oktober mengenai "peningkatan yang menakutkan" dalam antisemit di Kanada. Peningkatan antisemit itu, dengan mengutip insiden-insiden di sebuah sekolah menengah atas Yahudi di Toronto serta meningkatnya bahasa Ujaran Antisemit Meningkat di Media Sosial Cina menghasut di dunia maya. 

Argentina

Terluka oleh dua serangan pada tahun 1990-an terhadap kedutaan Israel dan sebuah pusat komunitas Yahudi. Serangan itu telah menewaskan lebih dari 100 orang secara keseluruhan. Para pemimpin Yahudi Argentina telah menasihati para anggota komunitas untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

Sebuah sekolah Yahudi terkenal di Buenos Aires meminta murid-muridnya untuk tidak mengenakan seragam seperti biasasementara beberapa tim menarik diri dari kompetisi tenis meja yang diadakan di sebuah klub Yahudi karena khawatir akan menjadi sasaran.

Media lokal melaporkan minggu lalu seorang pria Argentina ditangkap setelah menyerukan di platform media sosial 4chan untuk menyerang anak-anak Yahudi di sekolah.

Brasil

Para pemimpin Yahudi telah melihat adanya peningkatan wacana antisemit di dunia maya, dan insiden-insiden seperti grafiti yang merusak sebuah sinagog di Rio de Janeiro. Tidak ada kasus ancaman fisik atau penyerangan yang dilaporkan.

"Kami sangat prihatin. Kami telah meningkatkan keamanan institusi kami," kata Ricardo Berkiensztat, presiden eksekutif Federasi Yahudi Negara Bagian Sao Paulo.

Dia mengatakan bahwa dia telah melihat komentar-komentar di internet seperti "Hitler tidak menyelesaikannya, dia seharusnya sudah selesai membunuh orang Yahudi".

Inggris

Kepolisian London mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan 14 kali lipat dalam insiden antisemitisme sejak serangan 7 Oktober.

Community Security Trust, yang mengumpulkan laporan antisemitisme di Inggris, mengatakan bahwa jumlah insiden dalam tiga minggu setelah serangan tersebut adalah yang tertinggi untuk periode tiga minggu sejak mereka mulai mengumpulkan data pada tahun 1984.

Prancis

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan pada hari Senin bahwa sejak 7 Oktober telah terjadi 819 tindakan antisemit. Jumlah tersebut dibandingkan dengan angka 436 untuk keseluruhan tahun 2022.

Darmanin mengatakan telah terjadi 414 penangkapan sehubungan dengan tren ini.

Jerman

Sebuah survei yang dilakukan oleh sebuah observatorium masyarakat sipil, RIAS, menemukan peningkatan 240% dari tahun ke tahun dalam insiden antisemit pada periode 7-15 Oktober.

Belanda

Belum ada angka resmi yang tersedia, namun Eddo Verdoner, koordinator nasional untuk memerangi antisemitisme, mengatakan bahwa peningkatan tajam telah terjadi dan kecemasan tinggi di komunitas Yahudi.

Ia mengatakan bahwa para orang tua Yahudi telah melaporkan bahwa anak-anak mereka telah dilecehkan di sekolah, dengan komentar-komentar seperti "Hamas benar" dan "seharusnya mereka melakukannya lebih awal" yang ditujukan kepada mereka.
 
Afrika Selatan

Jumlah insiden antisemit pada bulan Oktober sembilan kali lebih tinggi dari rata-rata yang tercatat untuk bulan itu selama satu dekade terakhir, menurut David Saks, direktur asosiasi Dewan Perwakilan Yahudi Afrika Selatan.

Dalam satu insiden, seorang wanita yang membagikan tautan ke informasi tentang protes yang menyerukan pembebasan sandera Israel yang ditahan di Gaza dilecehkan secara online, termasuk sebuah posting yang mengatakan "kami akan datang untuk bayi-bayinya nanti". 

Rusia

Setelah kerumunan orang yang marah menyerbu bandara di wilayah Dagestan untuk mencari orang-orang Yahudi yang akan dilukai setelah sebuah pesawat tiba dari Tel Aviv, presiden Federasi Komunitas Yahudi Rusia meminta pihak berwenang untuk menghukum para penyelenggara dengan keras. 

Rabbi Alexander Boroda mengatakan bahwa kerusuhan di bandara itu "merusak fondasi dasar negara kita yang multikultural dan multibangsa". 

Cina

Tidak ada angka yang tersedia mengenai insiden antisemit. Pada 13 Oktober, seorang staf kedutaan Israel di Beijing diserang dan seorang tersangka ditangkap.

Media sosial Cina dibanjiri dengan konten antisemit, termasuk unggahan yang menyatakan bahwa Holocaust Nazi dapat dibenarkan dan menyamakan orang Yahudi dengan parasit, vampir, atau ular.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri mengatakan bahwa hukum melarang penggunaan internet untuk menyebarkan ujaran kebencian, tetapi tidak ada upaya yang terlihat dari pihak berwenang untuk mengekang aktivitas antisemit di dunia maya. 

Baca Juga


sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler