Geliat Produk UMKM Binaan Pertamina, Dari Batik Sasambo Hingga Transaksi 1,79 Kg Mutiara, Wow..
Pertamina terus berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan UMKM binaannya dengan fokus pada aspek pemasaran, promosi, dan digitalisasi.
LOMBOK -- Produk usaha mikro, kecil, dan menengah di Tanah Air, kian berkembang dan menujukan tajinya dalam merebut pasar, baik dalam negeri maupun mancanegara. Tentunya, hal itu pun tak terlepas dari campur tangan dan binaan yang dilakukan oleh BUMN seperti pertamina.
Indonesia memang kaya akan kebudayaan. Satu daerah memiliki karya unik yang berbeda dari daerah lainnya. Salah satunya kain khas, di mana Jawa memiliki kain batik, Sumatera dengan kain songketnya, sementara Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki kain Sasambo yang tak kalah uniknya.
Kain Sasambo merupakan batik khas NTB dengan motif yang kental akan budaya adat Lombok-Sumbawa serta flora dan fauna, seperti rumah sasak, bambu, bunga dan bintang laut.
Tak seperti tenun dan kain daerah lain yang mempunyai sejarah panjang, umur kain batik Sasambo terbilang masih muda karena baru diperkenalkan ke publik satu dekade lalu tepatnya pada 17 April 2010.
Ya walaupun masih muda, kain batik Sasambo memiliki cerita dan filosofi mendalam yakni merupakan perlambang persatuan, kerukunan, dan kebersamaan dari tiga suku besar yang mendiami NTB, yakni suku Sasak di pulau Lombok, Samawa serta Mbojo di pulau Sumbawa.
Secara literasi, Sasambo merupakan akronim atau singkatan dari ketiga suku yaitu Sasak, Samawa, dan Mbojo. Sehingga, setiap suku ini memiliki persatuan dan melestarikan penggunaan Batik Sasambo sebagai batik khas NTB.
Selayaknya kain nusantara, batik Sasambo juga mempunyai motif khas dan keindahan unik, mengangkat kehidupan sehari-hari masyarakat,.
Batik Sasambo memiliki empat motif utama, yakni mada sahe (mata sapi), kakando (tunas bambu), dan uma lengge (rumah adat). Selain itu, motif gerabah, kakangkung, mutiara, dan lainnya. Warna batik Sasambo didominasi warna-warna cerah seperti merah, kuning, biru, dan hijau, melambangkan filosofi dan makna mendalam.
Warna merah sebagai energi, semangat, dan keberanian dalam menempuh kehidupan. Warna kuning melambangkan kebahagiaan dan menarik perhatian, sedangkan warna biru adalah peruntungan yang baik, optimisme, cinta, dan kedamaian. Sementara warna hijau melambangkan kesuburan, daya tahan, keseimbangan, dan persahabatan.
Sebagai karya kebanggaan NTB, batik Sasambo masih diproses dengan menggunakan teknik tradisional. Keahlian tangan sang perajin dibutuhkan untuk membuat pola, motif, dan warna pada batik Sasambo.
Kain ini ditenun terlebih dulu, setelah itu baru melalui proses pewarnaan melalui potongan besi yang ujungnya telah dipanaskan. Ujung besi ini ditempel pada kain untuk melepas bahan lilin sebagai pemisah warna di batik sasambo.
Sebagai pecinta kain khas nusantara, tak lengkap rasanya jika kita belum memiliki batik Sasambo. Bagi Anda yang penasaran ingin melihat, merasakan unik, dan keindahan kain batik ini, Pertamina akan membawa batik Sasambo ke Pertamina SMEXPO 2023, di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan. Pameran kerajinan produk UMKM binaan Pertamina ini akan hadir dua hari lagi, sejak Selasa, 31 Oktober hingga Minggu, 5 November, dengan ribuan produk karya bangsa Indonesia.
Selain di Jakarta, Pertamina SMEXPO 2023 juga ada di tiga kota besar lainnya, yakni Balikpapan (26-28 Oktober 2023), Semarang (3-5 November 2023), dan Pekanbaru (15-19 November 2023). Pertamina SMEXPO tahun 2023 merupakan gelaran yang keempat kalinya dipersembahkan khusus untuk UMKM Indonesia,
“SMEXPO menjadi salah satu ajang kebanggaan Pertamina untuk mengenalkan produk unggulan para UMKM binaan kami. Diharapkan melalui ajang ini, masyarakat dapat merasakan produk berkualitas dan unik produksi dalam negeri," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso dalam keterangannya yang diterima Matapantura.co.id, Kamis (2/11/2023).
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Transaksi mutiara 1,79 kg
Sementara itu, pada gelaran pameran lainnya, Trade Expo Indonesia (TEI) 2023, 30 UMKM binaan PT Pertamina (Persero) membuktikan keunggulannya dengan membukukan transaksi hingga Rp 7 miliar. Salah satu UMKM yang berhasil mencuri perhatian konsumen adalah D'Etnick Istana Mutiara Lombok yang berhasil menjual mutiara sebesar 1,79 kg dengan transaksi senilai Rp 1,6 Miliar.
“Saya tidak pernah membayangkan akan mendapat transaksi sebesar ini. Bertemu langsung dengan buyer merupakan salah satu impian semua pelaku usaha untuk bisa menembus pasar global,” ujar Janual Aidi, pemilik D'Etnick Istana Mutiara Lombok.
Janual Aidi, tampil percaya diri dengan produk mutiara dari Lombok Timur yang mengusung konsep etnik hingga berhasil mengambil hati buyer asal Rusia dan Korea. Membawa produk lengkap mulai dari low grade hingga high grade adalah salah satu trik Janual untuk masuk ke semua pasar.
“Target pasar Asia dan Eropa merupakan pasar yang saat ini sedang bagus untuk Mutiara,” ujarnya.
Setelah negosiasi yang dilakukan di Booth Pertamina Trade Expo Indonesia 2023 berhasil mencapai kesepakatan, sontak Janual langsung menelepon istrinya untuk mempersiapkan barang sesuai dengan kriteria berat dan diameter yang diinginkan oleh kedua buyer tersebut.
Mutiara seberat 1,79 Kg akan dikirim 2 hari ke depan guna untuk quality control. Sementara sang istri mempersiapkan barang tersebut, Janual tetap eksist dan mencari buyer lain di booth UMKM Pertamina TEI 2023.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan selain mutiara, sejumlah produk UMKM binaan Pertamina lainnya juga berhasil menarik perhatian para pengunjung pameran. "Rempah dan kuliner khas nusantara juga berhasil menjadi daya pembeli hingga meraih omzet yang cukup signifikan," ujarnya.
Pertamina terus berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan UMKM binaannya dengan fokus pada aspek pemasaran, promosi, dan digitalisasi, dengan harapan meningkatkan kapasitas, daya saing, dan kemampuan UMKM untuk bersaing di pasar internasional. Pertamina akan terus meningkatkan partisipasi UMKM binaannya dalam pameran baik di dalam maupun di luar negeri, sebagai komitmennya melalui ekspansi produk lokal di pasar global.
“Poin pentingnya adalah setelah pameran berakhir tetap ada transaksi penjualan dalam jangka panjang dan semakin diterimanya produk UMKM di pasar global,” pungkas Fadjar.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. n Agus Yulianto