Khatib Perlu Sampaikan Dua Hal Ini tentang Palestina
Sesuai dengan ajaran Islam harus membantu saudara sesama Muslim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Bunyan Saptomo menegaskan khatib sangat perlu mengangkat tema Palestina dalam tausiyahnya. Hal yang perlu disampaikan khatib kepada jamaah terutama ada dua hal.
Buya Bunyan mengatakan alasan pertama perlunya Muslim peduli pada Palestina, yakni kemanusiaan. Saat ini sedang terjadi terjadi tragedi kemanusiaan, yaitu pembantaian penduduk Gaza oleh Zionis Israel.
"Korban sudah melampaui 10 ribu jiwa (meninggal), puluhan ribu (luka), dan ribuan gedung hancur, termasuk rumah sakit, tempat ibadah dan sekolah," kata Buya Bunyan kepada Republika, Jumat (10/11/2023)
Ia menambahkan, karena alasan solidaritas Islam, sebab mayoritas penduduk Palestina yang sedang mengalami pemindahan oleh Zionis Israel adalah Muslim. Sesuai dengan ajaran Islam harus membantu saudara sesama Muslim.
Buya Bunyan mengingatkan, di Palestina ada kompleks Masjid Al Aqsa yang merupakan tempat suci ketiga umat Islam. Penguasa zionis Israel berencana membagi kompleks Masjid tersebut. Ini jelas melukai hati umat Islam, karena kompleks Masjid Aqsa telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan umat Islam.
Kedua, yang bisa dilakukan Muslim Indonesia...
Kedua, yang bisa dilakukan Muslim Indonesia diantaranya sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika kamu melihat kemungkaran, maka ubahlah dengan tanganmu, jika tidak mampu, maka dengan mulutmu, jika juga tidak mampu, maka dengan hatimu."
"Melawan dengan tangan sering diartikan sebagai penggunaan kekuatan melawan yang mungkar. Ini ranah negara yang punya senjata. Namun negara-negara Islam yang jumlahnya banyak, tidak mampu atau takut gunakan senjata melawan Israel, karena negeri (Israel) ini dibela oleh superpower (Amerika)," ujar Buya Bunyan.
Buya Bunyan menyampaikan opsi bagi umat Islam untuk melawan Israel. Di antaranya dengan tangan dan mulut dalam arti menggunakan tangan melalui gawai dan menyeru dengan mulut untuk melawan kemungkaran Israel dan menganjurkan kebaikan bantu Palestina.
"Memberi bantuan kemanusiaan (harta dan tenaga), dan menggunakan hati untuk mendoakan bangsa Palestina berhasil dalam perjuangkan mencapai kemerdekaan," kata Buya Bunyan.