Holding RS BUMN Perkuat Transformasi Digital

Transformasi itu terwujud dalam pemanfaatan ekosistem digital.

ANTARA /Aprillio Akbar
Logo Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Bina Medika atau Indonesia Healthcare Corporation (IHC) menyiapkan langkah transformasi di hari kesehatan nasional 2023. Bentuk transformasi holding rumah sakit (RS) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu terwujud dalam pemanfaatan ekosistem digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Baca Juga


“Pemanfaatan ekosistem digital dapat meningkatkan inovasi bisnis dan daya saing di bidang kesehatan," ujar Direktur Medis IHC Lia Gardenia Partakusuma dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Menurut Lia, ekosistem digital sektor kesehatan mengacu pada jaringan teknologi, perangkat, dan pemangku kepentingan yang saling terhubung dan bekerja sama untuk menyediakan layanan perawatan kesehatan yang komprehensif dan tanpa batas. Beberapa teknologi yang terkait dengan digitalisasi layanan kesehatan antara lain e-MR, Internet of Things (IoT), Wearable Devices, dan Telemedicine.

Lia menyebut ragam tantangan dalam digitalisasi layanan kesehatan antara lain masalah interoperabilitas, masalah keamanan, dan peraturan yang kompleks. Namun, ekosistem digital memberikan solusi untuk mengatasi tantangan ini dengan menghubungkan dan mengoordinasikan sistem dan data perawatan kesehatan secara aman.

"IHC telah mengimplementasikan berbagai solusi digital dalam layanan kesehatannya, termasuk aplikasi IHC Telemed, layanan telemedicine yang memungkinkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter secara daring," ucap Lia.

Lia menyampaikan, IHC juga memiliki sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang membantu proses administrasi dan pelayanan kesehatan di rumah sakit menjadi lebih efisien dan efektif, serta e-MR, sistem rekam medis elektronik yang memudahkan akses data pasien secara real-time.

"IHC Telemed merupakan salah satu implementasi ekosistem digital untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil dan tertinggal," lanjut Lia.

Lia mengatakan IHC Telemed juga dilengkapi dengan berbagai fitur pendukung, seperti chat, video call, dan sharing file. Fitur-fitur ini memudahkan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter, melakukan booking poliklinik, dan mengakses informasi kesehatan lainnya.

Lia menyampaikan, IHC Telemed telah melayani lebih dari satu juta pasien dan diimplementasikan di 36 rumah sakit IHC Grup, dengan lebih dari 1.100 dokter umum/spesialis/sub spesialis, dokter gigi umum/spesialis, dan psikolog yang tergabung dalam aplikasi ini. IHC menargetkan layanan ini dapat diakses lebih dari 50 rumah sakit IHC Grup pada 2024.

Lia mengatakan, IHC Telemed merupakan salah satu bentuk komitmen IHC untuk menjadi pemimpin dalam digitalisasi layanan kesehatan di Indonesia. Dengan mengadopsi dan memanfaatkan ekosistem digital, IHC optimistis dapat meningkatkan daya saingnya dalam industri perawatan kesehatan.

"Kami percaya digitalisasi layanan kesehatan dapat menjadi game changer dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia. Kami akan terus berinovasi dan mengembangkan solusi digital yang dapat memberikan manfaat bagi pasien, tenaga kesehatan, dan masyarakat luas," kata Lia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler