Gigi Goyang Bisa Jadi Tanda Diabetes, Jangan Langsung Dicabut

Mengontrol diabetes akan sangat membantu dalam melindungi gigi dan gusi.

Antara
Pemeriksaan gigi (Ilustrasi). Gigi pengidap diabetes pun tak akan goyang lagi apabila kadar gula darah membaik atau terkontrol.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes memiliki sejumlah gejala. Dokter spesialis penyakit dalam Dr dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM mengatakan gigi goyang menjadi salah satu tanda kondisi diabetes, yang bisa jadi tidak disadari pasien.

"Karena pada pasien yang gulanya tinggi terjadi perubahan dari gusi, seperti terangkat, membengkak, sehingga giginya goyang," kata dia dalam sebuah acara kesehatan yang digelar daring, Senin (13/11/2023).

Menurut Soebagijo, kesalahan yang sering dilakukan mereka dengan kondisi ini langsung meminta dokter gigi mencabut gigi goyang itu. Padahal, sebenarnya dia mengalami diabetes.

"Kalau gulanya tinggi akan terjadi goyang (gigi), yang salah itu dicabut. Itu sering terjadi, dia (pasien) tidak tahu diabetes. Gigi goyang lalu ke dokter gigi minta dicabut," kata dia.

Baca Juga


Jenis-jenis tes gula darah. - (Republika)


Soebagijo mengatakan, apabila kadar gula darah membaik atau terkontrol, komposisi gusi akan membaik. Gigi pengidap diabetes pun tak akan goyang lagi.

Dikutip dari laman Very Well Health, penyakit diabetes dapat meningkatkan kemungkinan timbulnya berbagai masalah mulut. Glukosa (gula) yang tinggi dalam darah menyebabkan peningkatan kadar gula dalam air liur.

Bakteri dalam plak, lapisan lengket yang menumpuk di gigi, memakan gula tersebut, yang dapat menyebabkan kerusakan gigi, gigi berlubang, dan kehilangan gigi, serta meningkatkan risiko periodontitis (penyakit gusi).

Selain itu, diabetes melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mempersulit penyembuhan infeksi dan mengatasi masalah pada mulut. Hal ini juga meningkatkan risiko periodontitis dan memengaruhi proses penyembuhan.

Influenza berbahaya pengidap diabetes. - (Republika)



Di sisi lain, produksi air liur yang tidak mencukupi dapat menjadi efek samping dari obat diabetes tertentu. Mulut yang terlalu kering akan mengurangi kemampuan membersihkan partikel makanan dari mulut dan menghentikan bakteri membentuk plak, sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi, gigi berlubang, dan gigi lepas.

Kemudian, lanjut Soebagijo, mengontrol diabetes akan sangat membantu dalam melindungi gigi dan gusi. Pada gilirannya, ini juga akan membantu pasien mengelola diabetesnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler