Kondisi Gaza tanpa Listrik dan Internet, Begini Perkembangan Terkini Rumah Sakit Indonesia
MER-C mengajak masyarakat bantu RSI di Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia menyampaikan kondisi terbaru Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina. MER-C mengatakan bahwa kondisi RS Indonesia di Gaza sangat memilukan, memprihatinkan dan menyedihkan.
Ketua Presidium MER-C, Dr Sarbini Abdul Murad mengatakan, listrik di RS Indonesia mati, masyarakat di sana lumpuh, obat-obatan habis, dan tenaga kesehatan ada yang menjadi korban serangan Israel. Bahkan, makanan sudah didapat. Kondisi masyarakat di Gaza Utara termasuk RS Indonesia di sana sangat kesusahan dan memilukan.
"Saya sudah buat surat ke Presiden Indonesia (Joko Widodo) ketika bertemu Joe Biden (Presiden Amerika Serikat) untuk menyampaikan kepada Joe Biden agar menekan Israel untuk melakukan gencatan senjata," kata Sarbini saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (14/11/2023).
MER-C berharap Amerika Serikat bisa menekan Israel agar melakukan gencatan senjata. Supaya bisa dilakukan distribusi makanan dan bantuan ke titik-titik yang kritis dan membutuhkan bantuan di Gaza, Palestina. Sebab, tanpa ada gencatan senjata maka distribusi bantuan kemanusiaan tidak bisa maksimal di Gaza.
Sarbini mengatakan, Gaza Utara adalah daerah pertempuran paling besar. Masyarakat Gaza di Utara kekurangan bantuan dan makanan, termasuk RS Indonesia di Gaza. Kalau di Gaza Selatan tercukupi, tapi di Gaza Utara tidak tercukupi atau sangat kekurangan.
"Sopir-sopir yang mendistribusikan bantuan ke Gaza Utara itu ketakutan karena Israel tidak melakukan gencatan senjata," ujar Sarbini.
Sarbini mengatakan, sopir-sopir ini atau orang-orang yang menyalurkan makanan ini mengkhawatirkan keselamatan mereka kalau tidak ada gencatan senjata.
MER-C mengajak ke masyarakat Indonesia mendukung RS Indonesia di Gaza. RS Indonesia butuh dukungan dana, doa dan bantu melawan buzzer-buzzer yang membela Israel.
Baca juga: Zionis Israel akan Hancur Binasa 3 Tahun Lagi? Prediksi Syekh Ahmad Yasin Kembali Viral
Masyarakat Indonesia juga diharapkan ikut aksi-aksi dan demonstrasi membela Palestina, sehingga punya keterikatan batin dengan Palestina.
Sarbini mengatakan, mari terus menyuarakan di media sosial dan di mana-mana, supaya publik tahu bahwa warga Indonesia bersama warga Gaza. Sehingga warga Indonesia tidak melupakan warga Gaza.
"Karena penderitaan mereka (warga Gaza, Palestina) juga bagian dari kita, itu yang perlu disampaikan kepada publik, Palestina adalah kita, kita adalah Palestine," kata Sarbini.
Terkait relawan MER-C di Gaza, Sarbini mengatakan sudah lost contact selama tiga hari dengan relawan dan teman-teman di Gaza.
"Kita hanya tahu bahwa mereka (relawan MER-C) itu selamat sehat tapi kita tidak bisa berkomunikasi karena jaringan HP dan internet tidak bisa connect, karena tidak ada listrik dan jaringan internetnya diganggu," kata Sarbini.