5 Cara Kendalikan Gula Darah Agar Terhindar dari Komplikasi Diabetes
Diabetes disebut juga ibu dari segala penyakit.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap diabetes patut menjaga kondisi gula darah pada tubuhnya supaya kualitas hidup tetap terjaga dan terhindar dari komplikasi yang membahayakan nyawa.
“Diabetes mungkin tidak dapat disembuhkan, tapi para diabetesi (pengidap diabetes) dapat mengurangi komplikasi dan meningkatkan kualitas hidup dengan cara mengontrol gula darah,” ucap penyuluh kesehatan dokter Adeline Devita, sebagaimana keterangan tertulis, Selasa (14/11/2023).
Adeline mengatakan gula darah pada tubuh dapat dikendalikan dengan lima cara, yaitu meningkatkan pengetahuan tentang diabetes, olahraga rutin dan teratur, mengatur pola makan, menjalani pengobatan farmakologi, dan memantau kondisi gula darah setiap harinya.
Karena pengecekan gula darah amat penting untuk melihat risiko komplikasi, diabetesi patut mencatat secara rutin pergerakan kurva gula darah harian mereka. Pengecekan tersebut dapat dilakukan sebelum makan rutin atau mengemil, sebelum dan sesudah olahraga, sebelum tidur, atau saat ada perubahan rutinitas.
Adeline mengatakan sebagian besar kasus diabetes terjadi karena pola hidup yang tidak sehat, seperti kerap mengonsumsi makanan cepat saji atau minuman yang mengandung terlalu banyak gula. Kurangnya aktivitas fisik juga dapat menimbulkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh yang menjadi faktor pemicu diabetes.
Kadar gula darah pada tubuh...
Sementara itu, ia menjelaskan kadar gula darah pada tubuh yang tidak terkendali membuat pengidap diabetes berisiko mengalami komplikasi, seperti penyakit jantung, strok, gangguan pada organ tubuh, hingga amputasi bagian tubuh.
“Hal itu terjadi karena biasanya kadar gula tubuh yang tinggi akan merusak saraf-saraf di seluruh tubuh,” ucap dia.
Adeline mencontohkan seorang penderita diabetes bisa jadi tidak merasakan kakinya terluka saat tersandung karena saraf pada kakinya rusak akibat diabetes. Penyakit itu juga menyebabkan luka sulit sembuh sehingga dalam kondisi ekstrem memaksa terjadinya amputasi.
“Karena itulah, penyakit diabetes disebut sebagai mother of disease atau ibu dari segala penyakit,” kata penyuluh kesehatan dari Kalbe Nutritionals itu.