Pasar Kripto Catat Aliran Modal Tertinggi, Ini Ternyata Sebabnya
Tingginya aliran investasi masuk menunjukkan investor terhadap aset kripto.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar kripto menguat dalam sepekan terakhir. Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (14/11/2023), Bitcoin naik 4,40 persen ke 36.476 dolar AS atau setara Rp 572,8 juta dalam sepekan (asumsi kurs Rp 15.702 per dolar AS).
Sejumlah aset kripto lainnya mencatat kenaikan lebih dari 50 persen. Di antaranya seperti Solana (SOL), THORChain (RUNE), Avalanche (AVAX), 0x (ZRX), Yearn Finance (YFI), dan DFI.Money (YFII). Aset kripto ORDI bahkan sempat naik lebih dari 200 persen dalam sepekan di level Rp 367 ribu per tokennya. Aset kripto Celestia (TIA) yang baru-baru ini diluncurkan juga mencatatkan performa kenaikan harga di atas 100 persen.
Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin mengatakan, peningkatan tersebut terjadi di tengah variasi peristiwa selama satu hingga dua pekan terakhir. Kemudian diikuti meningkatnya aliran dana investor ke aset kripto sehingga mendorong pasar kripto serentak menghijau.
"Pekan lalu, menurut data CoinShares, tercatat senilai 293 juta dolar AS dana investasi baru yang masuk ke produk-produk investasi aset kripto melalui instrumen ETP. Ini mendorong total aliran dana masuk selama tujuh pekan terakhir melampaui angka 1 miliar dolar AS.
"Jumlah aliran dana masuk dalam tiga pekan terakhir ini merupakan yang tertinggi dalam dua tahun," kata Fahmi, Rabu (15/11/2023).
Seperti pada aset Solana Staking ETP (ASOL) dari 21Shares mengalami lonjakan signifikan dan merupakan salah satu instrumen yang membukukan kenaikan dana investasi bulanan tertinggi. Kata Fahmi, jumlah dana yang masuk pada instrumen tersebut secara pekanan bahkan sempat menyentuh angka lebih dari 100 juta dolar AS.
Aset ETH (Ethereum) juga mengalami peningkatan aliran dana masuk terbesar sejak Agustus 2022 sebesar 49 juta dolar AS dengan tren yang masih terus naik dalam dua pekan terakhir. "Ini menggambarkan tingginya optimisme investor dari berbagai kalangan terhadap aset kripto," lanjut Fahmi.
Sementara kenaikan harga Bitcoin turut didorong oleh penguatan teknologi. Hashrate atau daya komputasi jaringan Bitcoin pada 6 November lalu mencapai angka rekor tertinggi baru (new all time high) sebesar 474 juta Terahashes per detik (TH/s), menurut data blockchain.com. Kenaikan signifikan ini meningkatkan keamanan jaringan Bitcoin.
"Semakin tinggi tingkat hash, semakin kecil kemungkinan manipulasi blockchain. Sehingga meningkatnya hashrate dapat memperkuat kepercayaan investor terhadap Bitcoin," imbuh Fahmi.