9 Cara Kurangi Jejak Karbon di Rumah

Perubahan gaya hidup sehari-hari bisa berdampak besar bagi perubahan iklim.

www.freepik.com
Gaya hidup sehari-hari juga meninggalkan jejak karbon.
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan iklim dapat menjadi topik yang sangat berat bahkan tak jarang membuat kita merasa putus asa. Namun untungnya, para ilmuwan menemukan bahwa perubahan yang dilakukan dari rumah bisa berdampak besar terhadap perubahan iklim.

Baca Juga


Mulai dari kebiasaan sehari-hari yang sederhana hingga investasi yang lebih signifikan dalam energi terbarukan, ada banyak cara untuk membantu mengurangi jejak karbon dan menjalani gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Berikut cara mengurangi jejak karbon dioksida (CO2) dari rumah seperti dilansir Redfin, Senin (20/11/2023).

 

1. Insulasi rumah

Menjaga rumah Anda tetap hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas dapat menghabiskan banyak energi, terutama jika insulasi rumah tidak memadai. Karenanya memperbarui insulasi di loteng, dinding, ventilasi udara, serta area pintu dan jendela, menjadi sangat penting untuk mengurangi jejak karbon.

Insulasi rumah -yang merupakan proses penyekatan guna menghambat pergerakan panas, dingin, suara, hingga listrik- juga dapat membantu mengurangi tagihan listrik bulanan. Faktanya, pemilik rumah dapat menghemat rata-rata 15 persen dari biaya pemanasan dan pendinginan, jika insulasi rumah optimal.

 

2. Berinvestasi dalam energi terbarukan

Mayoritas listrik di berbagai negara termasuk Indonesia berasal dari sumber yang tidak terbarukan, seperti batu bara dan gas alam. Dan para ilmuwan mengungkap bahwa pemanfaatan panel surya, turbin angin rumah, atau generator pembangkit listrik tenaga mikrohidro, bisa membantu mengurangi jejak karbon di rumah.

"Memilih untuk beralih ke energi terbarukan tidak hanya baik untuk planet ini, tetapi juga dompet Anda," kata tim ilmuwan di Biofriendly.

 

3. Beralih ke peralatan hemat energi

Peralatan rumah tangga membutuhkan energi listrik yang tidak sedikit, terutama pemanas air, AC, dan dryer. Karenanya, untuk membantu mengurangi jejak kabon di rumah, pertimbangkan untuk beralih ke peralatan yang lebih hemat energi.

 

4. Jadwalkan audit energi

Jika Anda mengalami tagihan yang tinggi atau suhu yang tidak nyaman di rumah, hal pertama yang harus dilakukan adalah menjadwalkan audit energi. Audit energi membantu pemilik rumah menentukan berapa banyak energi yang digunakan rumah mereka dan di mana energi yang paling banyak hilang.

Sean McGraw, pendiri FOR Energy, percaya bahwa audit sangat penting untuk mengurangi jejak karbon di rumah. "Audit menguji rumah Anda untuk mencari titik kebocoran, menguji peralatan besar dan tingkat isolasi, dan memberikan peta jalan lengkap untuk penghematan energi melalui efisiensi rumah," kata McGraw.

 

5. Hemat penggunaan air

Memproses, menerima, dan memanaskan air membutuhkan energi dan sumber daya. Cara paling sederhana untuk membantu menguranginya adalah dengan menggunakan lebih sedikit air dan merenovasi kebocoran secepat mungkin. Anda dapat menghemat air dengan melakukan perubahan sederhana, seperti mandi lebih singkat, mematikan keran air saat menyikat gigi, dan memasang pancuran hemat air.

 

 

 

6. Matikan lampu dan cabut kabel listrik

Matikan lampu ketika meninggalkan ruangan untuk menghemat energi dan menurunkan tagihan listrik. Jika Anda menggunakan lampu neon atau lampu CFL, matikan lampu jika Anda berencana meninggalkan ruangan selama lebih dari 15 menit. Mungkin perlu waktu untuk membangun kebiasaan ini, tetapi akan sepadan dalam jangka panjang.

Selain itu, peralatan elektronik yang dicolokkan akan terus menyedot energi listrik meskipun Anda tidak memakainya. Karenanya, mencabut peralatan dan barang elektronik tidak hanya akan mengurangi jejak karbon di rumah, tetapi juga dapat menghemat uang sekitar 5 hingga 10 persen dari tagihan listrik.

 

7. Go digital

Pertimbangkan untuk mengurangi penggunaan kertas sebanyak mungkin untuk mengurangi jejak karbon di rumah. Banyak dokumen yang sebelumnya harus dicetak, seperti tanda terima, catatan bank, dan tagihan, sekarang dapat ditemukan secara elektronik

 

8. Reuse, Reduce, dan Recycle

Menerapkan konsep 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle dapat membantu mengurangi jejak karbon di rumah. Reuseartinya kita hanya membeli yang dibutuhkan dan pastikan untuk memilih produk dengan kemasan yang lebih minimal. Kemudian Reduce, artinya kita harus mulai menggunakan barang-barang yang bisa digunakan berkali-kali, mulai dari botol air isi ulang, tas belanja yang bisa dipakai berkali-kali, dan lainnya.  

Recycle artinya mendaur ulang. Untuk mendaur ulang sampah, pisahkan terlebih dahulu sampah dari barang-barang yang dapat didaur ulang termasuk kertas, kaca, karton, aluminium, dan baterai timbal. Setelah itu, salurkan barang tersebut ke pusat pengelolaan daur ulang terdeka.

 

9. Kurangi membuang makanan

Hampir 40 persen dari semua makanan di Amerika Serikat terbuang sia-sia, yang sebagian besar berubah menjadi metana di TPA. Pastikan untuk membuat perencanaan makanan termasuk menu dan porsi yang sekiranya cukup, sehingga Anda bisa mengurangi bahkan tidak menghasilkan limbah makanan.

Jika ada limbah pangan, langkah lain yang bisa dilakukan adalah dengan mencoba membuat kompos. Pengomposan, sebuah proses alami penguraian bahan untuk menciptakan tanah yang kaya nutrisi, adalah cara terbaik untuk mengurangi jejak karbon di rumah sekaligus mengurangi jumlah makanan yang berakhir di TPA. Pengomposan juga berfungsi sebagai pupuk untuk tanaman.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler