Ditutup Menguat, IHSG Semakin Dekat dengan Level 7.000
Pelaku pasar optimistis the Fed akan menghentikan tren suku bunga tinggi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir mencatatkan kinerja positif dengan naik 0,25 persen ke level 6.994,88 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (20/11/2023). Penguatan juga terjadi di sejumlah bursa lainnya di regional Asia.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pelaku pasar optimistis bank sentral AS, Federal Reserve, akan menghentikan tren suku bunga tinggi. The Fed diperkirakan sudah tidak menaikkan suku bunga lagi. "Bursa Asia didominasi oleh penguatan karena pasar berspekulasi The Fed akan mengakhiri kenaikan tingkat suku bunganya," kata Nico dalam ulasannya.
Pasar sejauh ini memperhatikan adanya peluang sebesar 28 persen untuk penurunan tingkat suku bunga The Fed pada Maret 2024. Optimisme pasar makin besar setelah pejabat The Fed, Michael Barr mengatakan bank sentral berada diakhir kebijakan pengetatan.
Di Asia, indeks Hang Seng memimpin kenaikan dengan mampu membukukan penguatan tajam sebesar 1,86 persen. Sanghai Composite juga melesat naik 0,46 persen meski sempat jatuh ke zona merah di awal perdagangan hari ini.
Nikkei 225 Stock Average Jepang sempat mencapai level tertinggi sejak 1990, memperpanjang kenaikan di tahun ini menjadi sekitar 28 persen. Meroketnya indeks didorong oleh pelemahan yen, pendapatan perusahaan yang solid, dan reformasi tata kelola perusahaan.
Dari Benua Biru, sejumlah pejabat Bank Sentral Eropa akan menyampaikan pidatonya pada hari ini. Mereka kemungkinan akan memberikan pandangan mengenai siklus kenaikan suku bunga di kawasan Eropa.
Di pasar komoditas, investor menantikan pertemuan OPEC+ Pertemuan tersebut akan membahas mengenai rencana pembentukan keseimbangan pasokan minyak mentah memasuki 2024.
Sepanjang hari ini Indeks LQ45 bergerak menguat. Saham–saham yang mendominasi penguatan diantaranya GOTO, SRTG, ARTO, AKRA, dan BUKA. Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BBCA, BRPT, TPIA, CPIN, dan ANTM.