AS Tegaskan tak Boleh Ada yang Gantikan Kepemimpinannya di Timur Tengah
AS menyambut peran konstruktif Cina di Timur Tengah tapi ogah perannya digantikan
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat menyatakan pihaknya terbuka kepada Cina untuk memainkan "peran konstruktif" di Timur Tengah, tapi menandaskan tak ada yang boleh menggantikan kepemimpinan Amerika Serikat di kawasan itu.
"Kami menyambut baik peran konstruktif Cina di Timur Tengah," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Matthew Miller dalam konferensi pers.
Dia menanggapi pertanyaan seputar pertemuan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dengan para menteri luar negeri Palestina, Arab Saudi, Indonesia, Mesir, dan Yordania di Beijing baru-baru ini.
"Menteri Luar Negeri (Amerika Serikat) secara pribadi telah memperjelas hal ini dalam percakapannya dengan Wang Yi," kata dia.
"Dia menelepon Wang Yi pada lawatan pertama kami ke Timur Tengah dan mengatakan jika ada yang bisa mereka lakukan untuk mencegah konflik agar tidak meluas dengan menggunakan jalur komunikasi yang mereka miliki ke negara-negara Timur Tengah, kami akan menyambut baik hal tersebut," ujar Miller.
Namun, Miller menegaskan AS kepada mitra-mitranya di kawasan itu bahwa tidak ada yang boleh menggantikan kepemimpinan AS.
Miller juga menyebutkan Blinken dan Wang juga menggelar "percakapan yang produktif" di Washington DC menjelang KTT APEC di San Francisco pekan lalu.
Wang Yi pada Senin (20/11/2023) bertemu dengan para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Beijing untuk membahas situasi di Gaza.
Dalam pertemuan dengan menteri luar negeri Palestina, Arab Saudi, Indonesia, Mesir dan Yordania, Wang menyatakan gencatan senjata adalah "masalah hidup dan mati bagi rakyat Gaza." China juga menyatakan menentang pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza.