Capres Ganjar Ingatkan Istrinya tak Cawe-Cawe Saat Jadi Pejabat Publik

Ganjar sudah mengingatkan Siti Atiqoh Supriyanti terkait batasannya.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo saat menjadi pembicara di Indonesia Millenial and Gen Z Summit di Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo sudah mengingatkan istrinya, Siti Atiqoh Supriyanti terkait batasannya sebagai pejabat publik. Pasalnya, Ganjar mengaku, pernah menjadi anggota DPR dan gubernur Jawa Tengah selama dua periode.

"Ini di jabatan eksekutif sebagai istri gubernur ujiannya ada di sana. Maka saya sampaikan satu nilai bersama, kalau urusan kantor itu adalah urusan suami," ujar Ganjar dalam acara Indonesia Millenial and Gen Z Summit, Senayan Park, Jakarta Pusat, Jumat (24/11/2023).

Ganjar menceritakan, satu momen kala Atiqoh meminta dirinya untuk mempromosikan seseorang maju di pilkada. Menurut istrinya, sosok tersebut sudah bekerja cukup lama dan membutuhkan perhatian.

"Kalau dia minta, kalau bisa dipromosikan ya ini adalah statement pertama dan terakhir. Nanti akan saya tes, akan saya cek, tapi selanjutnya tidak boleh lagi dan akhirnya dia tahu peran-peran itu memang tidak mudah," ujar politikus PDIP tersebut.

"Situasi seperti ini (cawe-cawe istri) maka ya mudah-mudah, 10 tahun dia sudah latihan cukup bisa memberikan perspektif kepada dia agar ada batas-batas yang tidak boleh dimasuki di jabatan publik," ucap Ganjar menambahkan.

Sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka menepis alasan dirinya maju dalam kontestasi Pilpres 2024, dikarenakan faktor dorongan ibunya, Iriana Joko Widodo (Jokowi). Putra sulung presiden Jokowi itu mengatakan, kabar tersebut hanya gosip semata.


Dia pun meminta media agar kabar tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. "Nggak i (bukan keinginan ibu). (Dorongan ibu) nggak juga. Yang tentang ibu itu saya kira hanya gosip, nggak perlu dibesar-besarkan," kata Gibran ketika ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (20/11/2023).

Terus bertemu rakyat...

Ganjar Pranowo menanggapi santai hasil survei yang menunjukkan tren elektabilitasnya yang menurun, belakangan ini. Ganjar tak ambil pusing dengan hal itu, karena ia memiliki survei internal yang menunjukkan hasil sebaliknya.

Meski begitu, Ganjar menghormati hasil berbagai lembaga survei yang menunjukkan tren penurunan elektabilitasnya. Saat ini, ia hanya fokus bertemu rakyat yang merupakan pemilik suara pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Jadi apapun surveinya, buat kami ketemu saja terus dengan masyarakat. Karena itu juga nanti akan meyakinkan apa yang akan menjadi pilihan masyarakat itu, jadi nggak apa-apa lah," ujar di Senayan, Jumat.

Ganjar sudah empat kali terlibat sebagai tim kampanye pada Pilpres 2004, 2009, 2014, dan 2019. Dari pengalamannya itu, ia memahami, survei hanyalah sarana pemungutan suara untuk mengetahui kondisi daerah tertentu.

"Kami punya datanya dan kami juga punya survei sendiri. Buat kami itu (tren penurunan elektabilitas) biasa saja, nggak apa-apa. Buat kami yang perlu dilakukan sekarang adalah bagaimana bertemu dengan masyarakat dan kita berkomunikasi untuk penjelasan. Karena pesannya lebih pada pesan edukasi," ucap Ganjar.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono mengeklaim, elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud malah terus meningkat. Hal tersebut justru berbalik dengan banyaknya hasil lembaga survei yang menunjukkan penurunan.

"Nggak, nggak, kita nggak turun kok. Kita di lembaga survei kita pak Ganjar nggak turun," ujar Mardiono di Kantor Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler