Israel Setuju Bebaskan 50 Tahanan Tambahan Jika Hamas Bebaskan Lebih Banyak Sandera

Israel dan Hamas sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari.

AP Photo/Mahmoud Illean
Sebuah kendaraan Israel membawa tahanan Palestina yang dibebaskan oleh otoritas Israel dari penjara militer Ofer dekat Yerusalem, Jumat (24/11/2023).
Rep: Amri Amrullah Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel telah menyetujui penambahan 50 tahanan wanita Palestina ke dalam daftar mereka yang dijadwalkan untuk dibebaskan di bawah kesepakatan pertukaran dengan Hamas.

Baca Juga


Penambahan daftar tahanan itu terjadi jika kelompok Hamas juga membebaskan lebih banyak lagi sandera Israel yang ditahan di Gaza. Informasi ini disampaikan kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa (28/11/2023) seperti dilansir Anadolu Agency.

"Pemerintah telah menyetujui dimasukkannya 50 tahanan wanita ke dalam daftar tahanan yang memenuhi syarat untuk dibebaskan jika pembebasan sandera Israel tambahan dilakukan," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan singkat di X.

Harian Haaretz Israel melaporkan bahwa aktivis "Ahed Tamimi termasuk di antara para tahanan dalam daftar warga Palestina yang diharapkan akan dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas selanjutnya."

Pasukan Israel menangkap Tamimi pada tahun 2017 dan memenjarakannya selama delapan bulan sebelum menangkapnya kembali pada 6 November tahun ini di desa Nabi Saleh di Tepi Barat yang diduduki.

Kantor Netanyahu mengumumkan pada Selasa pagi bahwa Tel Aviv telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan pada hari itu sebagai bagian dari kelompok sandera kelima dalam kesepakatan pertukaran antara Israel dan kelompok Palestina Hamas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler