Hamas Undang Elon Musk Kunjungi Jalur Gaza untuk Melihat Kehancuran yang Dibuat Israel
Musk mengunjungi lokasi serangan Hamas di perbatasan Israel pada 7 Oktober lalu.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Seorang pejabat senior Hamas mengundang miliarder Amerika Serikat (AS), Elon Musk, untuk mengunjungi Jalur Gaza Palestina. Permintaan itu agar pemilik SpaceX ini dapat melihat tingkat kehancuran yang disebabkan oleh pengeboman Israel.
“Kami mengundangnya mengunjungi Gaza untuk melihat sejauh mana pembantaian dan kehancuran yang dilakukan terhadap rakyat Gaza, sesuai dengan standar objektivitas dan kredibilitas,” kata pejabat senior Hamas Osama Hamdan dalam konferensi pers di Beirut pada Selasa (28/11/2023), dikutip dari Alarabiyah.
Sehari sebelumnya, Musk mengunjungi lokasi serangan Hamas di perbatasan Israel pada 7 Oktober lalu. Dia menyatakan komitmennya untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran kebencian.
“Mereka yang berniat melakukan pembunuhan harus dinetralisir. Propaganda yang melatih orang untuk menjadi pembunuh di masa depan harus dihentikan. Dan kemudian, membuat Gaza sejahtera. Dan jika itu terjadi, saya pikir ini akan menjadi masa depan yang baik," ujar pemilik media sosial X
Musk melakukan kunjungan yang tidak biasa ke Israel selama jeda kemanusiaan. Dia mengadakan diskusi dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Pemilik perusahaan Tesla ini mendengarkan penjelasan Netanyahu yang menggambarkan penghancuran Hamas. Netanyahu mengatakan, tujuan utama perang Israel adalah untuk melenyapkan Hamas dan langkah ini diperlukan untuk setiap prospek perdamaian dengan Palestina.
“Tidak ada pilihan lain. Saya juga ingin membantu," ujar Musk.
Bulan lalu, ketika perang berkecamuk, Musk mengusulkan penggunaan Starlink untuk mendukung hubungan komunikasi di wilayah Gaza yang terkena pemadaman listrik. Upaya ini dapat dilakukan dengan dilakukan untuk membantu organisasi bantuan yang diakui secara internasional.
Namun Menteri Komunikasi Israel Slomo Karhi mengatakan, Israel dan Musk telah mencapai kesepakatan prinsip dalam pengguna statelit tersebut pada Senin (27/11/2023). Dia menyatakan, bahwa unit satelit Starlink hanya dapat dioperasikan di Israel dengan persetujuan Kementerian Komunikasi Israel, termasuk Jalur Gaza.
Karhi berharap kunjungan Musk ke Israel akan menjadi batu loncatan untuk upaya masa depan, serta meningkatkan hubungan dengan orang-orang Yahudi dan nilai-nilai yang dibagikan dengan seluruh dunia.