Juara IBL akan Dikirim Perbasi ke Kejuaraan Antarklub ASEAN Tahun Depan
Kejuaraan ini bertujuan agar ekosistem bola basket tiap negara lebih berkualitas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juara Indonesia Basketball League (IBL) harus bersiap diri tampil di kompetisi lebih tinggi. Ini menyusul rapat SEABA di Malaysia 21 November 2023 lalu, FIBA menyiapkan liga untuk antarklub di ASEAN.
Dalam rancangan FIBA, klub juara di setiap kompetisi ASEAN akan diadu untuk mencari yang terbaik. Sang juara kemudian akan naik ikut kompetisi antarklub negara Asia.
Dari sana, klub terbaik level Asia akan bersaing di kejuaraan antar kontinental. Jenjang kompetisi ini diharapkan ikut mendongkrak kualitas kompetisi di masing-masing negara agar mendapatkan ekosistem bola basket yang lebih berkualitas.
“Jadi dengan program ini, nanti juara IBL akan dikirim untuk bersaing dengan para juara di kompetisi masing-masing negara ASEAN,” ujar Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi, Rabu (29/11/2023).
Nirmala melanjutkan, untuk nama turnamen ini masih digodok. Begitu juga dengan timeline pelaksanaannya. Koordinasi antar federasi negara ASEAN dengan FIBA terus dilakukan untuk mematangkan rencana ini.
Dalam rapat SEABA di Malaysia, Nirmala hadir mendampingi Ketum PP Perbasi Danny Kosasih. Kebetulan Nirmala juga tercatat sebagai SEABA Coordination Council.
Saat ini, sekjen wanita pertama di Perbasi tersebut menjelaskan bahwa sedang mengkoordinasikan rencana ini dengan IBL. Terutama terkait rekomendasi peserta yang akan ikut dalam ajang tersebut.
IBL harus bisa menjamin bahwa tim yang dipilih merupakan yang terbaik dari kompetisi satu musim terakhir. Tentu saja berdasarkan peringkat di klasemen akhir.
“Rencananya turnamen tim antarnegara ASEAN itu akan dimulai tahun depan. Artinya, juara IBL musim lalu berkesempatan menjadi salah satu peserta di ajang ini. Tapi untuk teknisnya, terkait penunjukan klub ada di IBL dengan mengacu pada klasemen kompetisi terakhir,” ucap Nirmala.
Nirmala menjelaskan, turnamen tim antarnegara ASEAN ini memiliki tujuan untuk meningkatkan jam terbang sekaligus menebalkan mental bertanding para pemain. Harapannya, itu berguna untuk pemain lokal sehingga berimbas pada peningkatan timnas di masing-masing negara.
Ajang ini juga berguna untuk mengukur dan meningkatkan persaingan tim di level ASEAN. Dengan ajang tersebut, harapannya kompetisi internal masing-masing negara bisa terangkat dengan sendirinya.
“Tapi rencana ini beda dengan yang pernah ada. Turnamen ini murni diikuti klub terbaik hasil dari kompetisi di masing-masing negara. Jadi ini pertarungan antartim terbaik hasil kompetisi di masing-masing negara. Tentu dengan kualifikasi ini persaingan akan lebih menarik dan seru,” tegas Nirmala.