Sebut Asam Sulfat untuk Ibu Hamil Padahal Maksudnya Asam Folat, Gibran Minta Maaf

Potongan video Gibran menyebut asam sulfat untuk ibu hamil viral di media sosial.

Antara
Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka bagi-bagi susu di area CFD, Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (3/12/2023).
Rep: Febryan A, Santi Sopia, Shelbi Asrianti Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyampaikan permohonan maaf karena salah menyebut asam folat menjadi asam sulfat yang bersifat korosif sebagai zat yang dibutuhkan ibu hamil untuk mencegah anak stunting. Permintaan maaf disampaikan usai videonya salah sebut itu viral di media sosial.

Baca Juga


"Apa sih kemarin saya nyebutnya? Asam sulfat ya. Ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," kata Gibran di GBK Arena, Jakarta, Senin (4/12/2023) malam.

"(Harusnya) asam folat. Sorry sorry ya, maaf, mohon dikoreksi," kata putra sulung Presiden Jokowi itu menambahkan.

Wali Kota Solo itu tak ambil pusing apabila masyarakat memandang negatif dirinya karena salah sebut. Dia mempersilahkan masyarakat untuk memberikan penilaian.

Sebagai informasi, asam sulfat merupakan cairan berbahaya yang biasanya dipakai untuk pembuatan aki, pupuk, pulp, dan kertas. Cairan ini juga banyak digunakan dalam industri kimia dan pupuk. Salah satu sifat asam sulfat adalah korosif karena mudah terbakar.

Adapun asam folat adalah salah satu jenis vitamin B kompleks yang baik untuk kesehatan perempuan. Bagi ibu hamil, asam folat termasuk asupan penting selain zat besi, kalsium, dan mineral. Dalam kesempatan itu, Gibran juga merespons kritikan publik atas aksinya membagikan susu UHT kepada anak-anak. Pria berusia 36 tahun itu menyebut, dirinya dan tim hanya memberikan susu UHT kepada anak berusia di atas 2 tahun.

"Kemarin kan sudah saya sampaikan, tetap fokus ke ASI (air susu ibu), MPASI (makanan pengganti ASI) juga, ya itu kalau dua tahun ke bawah kan otomatis kan ASI," ujarnya. 

Warganet di media sosial X ramai-ramai memperbincangkan kesalahan Gibran menyebut asam folat menjadi asam sulfat. Salah satu pengguna X meminta Gibran segera mengoreksi ucapannya itu agar tidak ada  penggemarnya yang meminum asam sulfat demi perkembangan janin.

Kesalahan terjadi saat Gibran menghadiri acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang digelar di Jakarta pada Ahad (3/12/2023). Dalam program yang diusungnya, putra sulung Presiden Jokowi itu memang menyertakan upaya pengentasan stunting.

"Lalu ketika hamil harus dicek, misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak," ujar Gibran dalam diskusi itu.

 

 
 
Perbedaan asam sulfat dan asam folat. - (Dok. Republika)

 

 

Apa itu asam sulfat?

Asam sulfat diketahui merupakan sejenis bahan kimia, umumnya digunakan untuk pembuatan baterai, atau bisa menjadi bahan baku proses pembuatan pupuk Dikutip dari Medicine Net, Selasa (5/12/2023), sulfat adalah garam yang terbentuk ketika asam sulfat bereaksi dengan bahan kimia lain.

Reaksi kimia itu untuk menggambarkan dua bahan kimia utama berbasis sulfat sintetis, yaitu sodium lauryl sulfate (SLS) dan sodium laureth sulfate (SLES). Itu dihasilkan dari minyak bumi dan sumber tanaman seperti kelapa dan minyak sawit.

Bahan ini biasanya ditemukan dalam produk pembersih dan produk perawatan pribadi seperti sampo  sejak tahun 1930-an. Sulfat dapat menarik minyak dan air. 

Karena sifat ini, bahan ini dapat menempel pada air dan minyak/kotoran, sehingga mengangkatnya dari rambut, kulit, dan permukaan. Sulfat bertindak sebagai surfaktan atau zat yang mengurangi tegangan permukaan cairan seperti minyak dan air, sehingga membuatnya lebih mudah menyebar. Kegunaan utama SLS dan SLES adalah untuk menghasilkan busa dan menghilangkan minyak dan kotoran. Busanya juga memberikan kesan daya pembersih yang lebih kuat. Sulfat bisa ditemukan pada sabun cair, deterjen (laundry dan piring), shampo, pasta gigi, pupuk hingga pestisida.

 

 

 

Folat dan Asam Folat

Dikutip dari situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Selasa (5/12/2023), ada perbedaan antara folat dan asam folat. Folat merupakan vitamin B yang berperan penting dalam mencegah cacat tabung saraf pada bayi, yaitu kelainan serius pada otak dan sumsum tulang belakang. Sementara, asam folat merupakan bentuk sintetis dari folat. 

American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG) merekomendasikan ibu hamil mengonsumsi 600-800 mikrogram folat. Asupan folat bisa didapat dari makanan, seperti hati, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, telur, sayuran berdaun hijau tua, serta kacang polong, atau dari suplemen khusus.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menganjurkan perempuan usia reproduksi mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari. Konsumsi cukup asam folat akan membantu mencegah terjadinya cacat lahir besar pada otak bayi (anencephaly) dan cacat lahir ketika sumsum tulang belakang bayi gagal berkembang dengan baik (spina bifida).

Tubuh menggunakan asam folat untuk membuat sel-sel baru, termasuk pembentukan sel kulit, rambut, kuku, juga bagian tubuh lainnya. Mengapa asam folat penting sebelum dan selama kehamilan? Ketika bayi berkembang di awal kehamilan, asam folat membantu membentuk tabung saraf, yang merupakan pembentuk otak awal dan tulang belakang.

Selain mengonsumsi makanan alami kaya folat, calon ibu maupun ibu hamil juga dapat mendapat asupan asam folat dari suplemen vitamin. Dalam sejumlah makanan yang difortifikasi, terdapat pula kandungan asam folat, seperti dalam roti, sereal, dan pasta.

Telah disebutkan sejumlah kegunaan asam folat pada kehamilan, yakni mencegah kondisi kelainan janin yang tidak diinginkan. Jika ibu hamil kekurangan konsumsi asam folat, ada potensi terjadinya sejumlah komplikasi kehamilan. Akan tetapi, tidak dianjurkan pula mengonsumsi asam folat dalam jumlah berlebihan.

Dilansir laman Levy Health, kelebihan asam folat selama kehamilan juga bisa berbahaya. Menurut studi, kelebihan asam folat selama kehamilan dikaitkan dengan gangguan pertumbuhan bayi dalam kandungan dan kemungkinan lebih tinggi bayi yang lahir mengalami resistensi insulin, diabetes, asma, dan obesitas di kemudian hari.  

Mengonsumsi lebih dari 1.000 mikrogram asam folat pada bulan-bulan sebelum dan sesudah pembuahan juga terbukti dapat memperlambat perkembangan otak pada anak-anak. Selain itu, asupan asam folat yang sangat tinggi selama kehamilan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena autisme. Kelebihan asam folat dikombinasikan dengan kelebihan vitamin B12 meningkatkan risiko itu sebesar 17,6 kali lipat.

Kelebihan asam folat disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi suplemen dengan dosis vitamin yang sangat tinggi serta terlalu banyak mengonsumsi makanan yang diperkaya asam folat. Karena itu, ibu hamil atau yang sedang dalam program hamil perlu berkonsultasi dengan dokter mengenai suplemen yang dikonsumsi.

 

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler