Dua Surat Alquran Dibuka dengan Kata Tabarak, Ini Rahasianya yang Agung
Surat Al-Furqan dan Al-Mulk dibuka dengan kata tabarak
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Alquran mempunyai banyak keistimewaan, termasuk dari susunan kalimat yang terdapat dalam setiap ayatnya. Di antara surat-surat Alquran itu, ada dua surat yang dibuka dengan kalimat Allah Mahasuci dengan menggunakan kata tabarak.
Dua surat di bawah ini juga mengawali ayatnya dengan kalimat tabarak, yakni surat Al-Furqan dan Surat Al-Mulk. Mengapa kata tabarak itu digunakan sebagai pembuka kedua surat yang istimewa tersebut? Begini penjelasannya:
Pertama, al-Furqan
تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا
ۙMahaberlimpah anugerah (Allah) yang telah menurunkan Furqan (Alquran) kepada hamba-Nya (Nabi Muhammad) agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.”
Pada ayat ini Allah memuji diri-Nya dengan menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad saw yang disebutnya “hamba-Nya” untuk menjadi peringatan bagi alam semesta (manusia dan jin). Dengan pujian terhadap diri-Nya karena Dia menurunkan Alquran kepada Nabi Muhammad SAW.
Dapatlah dipahami bahwa Alqurn itu adalah suatu kitab yang amat penting dan amat tinggi nilainya di sisi Allah SWT, karena Alquran itu adalah petunjuk dan pedoman hidup bagi makhluk-Nya yang dimuliakan-Nya yaitu manusia, sedangkan ciptaan-ciptaan lainnya baik di langit maupun di bumi adalah untuk kepentingan manusia itu sendiri.
Pada ayat ini Allah SWT tidak menyebut Alquran tetapi al-Furqan karena Alquran itu adalah pembeda yang hak dan yang batil antara petunjuk dan kesesatan. Alquran diturunkan untuk seluruh umat manusia di masa Nabi Muhammad SAW dan masa sesudahnya sampai hari Kiamat, karena nabi-nabi sebelum Muhammad SAW hanya diutus untuk kaumnya sedang Nabi Muhammad SAW diutus untuk manusia di segala masa dan di semua tempat.
Baca juga: Heboh Wolbachia, Ini Tafsir dan Rahasia Nyamuk yang Diabadikan Alquran Surat Al-Baqarah
Demikian pula Allah SWT tidak menyebut nama Muhammad atau Rasul-Nya tetapi menyebut “hamba-Nya” karena hendak memuliakan-Nya dengan gelar itu.
Manusia yang benar-benar memperhambakan...
Manusia yang benar-benar memperhambakan dirinya kepada Allah SWT mengaku keesaan dan kekuasaan-Nya, taat dan patuh menjalankan perintah-Nya selalu menjadikan petunjuk-Nya sebagai pedoman hidupnya, mencintai Allah SWT secara hakiki lebih daripada apa pun di dunia ini, itulah hamba Allah SWT yang hakiki, hamba Allah SWT terkandung di dalam surat al-Furqan ini.
Kedua, Al-Mulk
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ
“Mahaberkah Zat yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Ayat ini menerangkan bahwa Allah Yang Mahasuci dan yang tidak terhingga rahmat-Nya, adalah penguasa semua kerajaan dunia yang fana ini dengan segala macam isinya, dan kerajaan akhirat yang terjadi setelah lenyapnya kerajaan dunia.
Allah SWT adalah penguasa kerajaan dunia. Hal ini berarti bahwa Dialah yang menciptakan seluruh alam ini beserta segala yang terdapat di dalamnya. Dia pulalah yang mengembangkan, menjaga kelangsungan wujudnya, mengatur, mengurus, menguasai, dan menentukan segala sesuatu yang ada di dalamnya, sesuai yang dikehendaki-Nya.
Baca juga: Penjelasan Alquran Mengapa Bangsa Yahudi Kerap Membuat Kekacauan
Dalam mengatur, mengurus, mengembangkan, dan menjaga kelangsungan wujud alam ini, Allah SWT menetapkan hukum-hukum dan peraturan-peraturan.
Semua wajib tunduk dan mengikuti hukum-hukum dan peraturan yang dibuat-Nya itu tanpa ada pengecualian sedikit pun.
Apa dan siapa saja yang tidak mau tunduk dan patuh, serta mengingkari hukum-hukum dan peraturan-peraturan itu pasti akan binasa atau sengsara.