TKN Prabowo-Gibran: KPU Akomodasi Usulan Timnas AMIN Soal Format Debat Berdampingan
Menurut Dradjad akomodasi usulan Timnas AMIN menggugurkan fitnah KPU diintervensi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyebut, KPU RI mengakomodasi usulan Tim Nasional Anies-Imin (Timnas AMIN) soal capres dan cawapres tampil bersama dalam setiap ajang debat antarcapres ataupun antarcawapres Pilpres 2024. TKN tak mempermasalahkan hal itu karena Prabowo-Gibran siap berdebat dalam format apa pun.
"KPU kemarin mengakomodasi usulan tim Anies-Muhaimin soal kehadiran pasangan, Prabowo-Gibran ayo juga," kata anggota Dewan Pakar TKN, Dradjad Wibowo ketika dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Bahkan, lanjut dia, TKN Prabowo-Gibran senang KPU mengakomodasi usulan Timnas AMIN itu. Sebab, hal itu membantah anggapan bahwa KPU diintervensi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan format debat.
"Hal tersebut membuktikan framing bahwa KPU diintervensi oleh Presiden untuk keuntungan Prabowo-Gibran adalah 100 persen fitnah," kata politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Dradjad mengaku tak tahu siapa yang menyebarkan fitnah tersebut. Dia tak mau ambil pusing mencari tahu siapa penyebar fitnah karena ingin fokus membantu Prabowo dan Gibran menghadapi debat.
Sebelumnya, Co-captain Timnas AMIN, Nihayatul Wafiroh mengakui bahwa pihaknya dalam rapat bersama KPU pada Rabu (29/11/2023) mengusulkan agar pasangan capres-cawapres selalu hadir dalam semua rangkaian debat. Usulan tersebut, kata dia, bukan berarti Timnas AMIN ingin menghilangkan debat cawapres.
"Artinya, jika agenda debat yang sedang berlangsung adalah antara cawapres maka capres bisa tetap dihadirkan meskipun sebagai audiens dan tidak untuk berdebat sama sekali," kata Nihayatul lewat keterangan tertulisnya, pekan lalu.
KPU RI menggelar rapat dengan perwakilan tim sukses tiga pasangan capres-cawapres untuk memutuskan format debat pada Rabu (6/12/2023). Usai rapat, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa lima kali debat akan terdiri atas tiga kali debat antar capres dan dua kali debat antar cawapres.
Dalam setiap gelaran debat, capres dan cawapres hadir bersamaan. Bahkan, capres dan cawapres sama-sama berada di atas panggung debat dan duduk bersebelahan. Kendati begitu, yang boleh berdebat atau berbicara hanya capres dalam debat antarcapres dan cawapres dalam debat antarcawapres. Pendamping hanya boleh memberikan bantuan berupa masukan kepada pasangannya untuk menjawab pertanyaan dari moderator atau lawan debat.
Format debat Pilpres 2024 itu jelas berbeda dengan format debat pilpres sebelumnya. Pada Pilpres 2019, misalnya, terdapat satu kali debat khusus antar cawapres. Disebut khusus karena memang benar-benar hanya cawapres berada di panggung debat, tak ada pendamping sama sekali.