Keren, Begini Tradisi Debat Warga NU dan Pesantren

Di sisi lain, debat di kalangan warga Nahdliyin bukanlah hal yang baru.

tangkapan layar wikipedia
Logo nahdlatul ulama
Rep: Imas Damayanti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Debat di dalam Islam sangat dibolehkan, namun tidak boleh menanggalkan adab dan etika berdebat. Kalangan Nahdliyin, termasuk warga pesantren, telah terbiasa dengan tradisi debat. Bagaimana tradisinya?

Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur) menjelaskan, dialog yang interaktif atau debat memang dibolehkan untuk saling berbagi dan mengingatkan. Tapi, dia menekankan, adab dan kesopanan harus dijaga.

"(Dalam debat) tidak boleh ada unsur yang memojokkan, menghina atau menjatuhkan," kata Gus Fahrur saat dihubungi Republika, Rabu (13/12/2023).

Baca Juga


BACA JUGA: Debat Capres-Cawapres, Salah Satu Adabnya Memberi Kesempatan pada Lawan Bicara

Di sisi lain, debat di kalangan warga Nahdliyin bukanlah hal yang baru. Dalam dunia pesantren saja misalnya, kata dia, terdapat tradisi musyawarah kitab kuning dan forum diskusi ilmiah bernama Bahtsul Masail. Dalam forum tersebut seringkali terjadi adu argumentasi sengit dan sangat panjang, namun tetap dalam koridor mencari kebenaran yang bersifat sportif.

Karena menjunjung tinggi adab, etika, dan nilai-nilai kesopanan, maka dalam debat forum ilmiah seperti Bahtsul Masail itu, kata Gus Fahrur, tidak ada caci maki apalagi bernada tendensius yang menyerang pribadi.

"Makanya setiap bahtsul masail itu selalu ada moderatornya yang memimpin diskusi musyawarah. Ada juga tim pen-tashih yang menilai kualitas sebuah jawaban serta meluruskan diskusi jika melenceng," kata Gus Fahrur.

Dia menambahkan bahwa forum ilmiah Bahtsul Masail merupakan tradisi di setiap pesantren bahkan antarpesantren. Yakni ada yang bersifat intern di dalam pesantren rutin, dan ada juga yang berlaku antarpesantren di sebuah daerah. Biasanya, kata Gus Fahrur, hal ini dilakukan tiap-tiap tahun bergantian.

Debat forum ilmiah bahtsul masail dalam tradisi NU biasanya mencakup pembahasan yang bersifat aktual. Seperti hukum crypto currency, hukum mencukur alis, hukum transaksi elektronik, hukum politik uang, pembahasan mengenai Undang Undangan lingkungan hidup, hingga bagaimana tematik pemilu yang damai.

"Bahtsul masail ini pembahasannya mencakup masalah fikih ibadah dan muamalah yang bahkan persoalan kebangsaan dari sudut agamanya dibahas," ujar dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler