Prancis Setop Pendanaan SMA Muslim Akibat Prioritaskan Islam dan Kurangi Materi LGBTQ 

Prancis berdalih ingin terapkan nilai-nilai nasional di pendidikan

Anadolu Agency
Ilustrasi Islam di Pranci. Prancis berdalih ingin terapkan nilai-nilai nasional di pendidikan
Rep: Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Pemerintah Prancis telah menargetkan sekolah menengah Muslim terbesar di negara itu, dengan mengakhiri pendanaan negara. Menurut pihak berwenang, pendanaan negara atas kurikulum yang sejalan dengan nilai-nilai Islam akan dihentikan.

Baca Juga


Tindakan menentang Sekolah Averroes, yang didirikan 20 tahun lalu di kota utara Lille, mengikuti rekomendasi komisi konsultan yang mempertanyakan ajaran etika Muslim di sekolah tersebut. Dilansir dari TRT World, Rabu (13/12/2023), Komisi tersebut menjuluki ajaran etika Muslim di sekolah tersebut "melanggar etika Prancis, nilai-nilai republik.”

Surat kabar Le Parisien mengatakan, bahwa para pengawas yang tergabung dalam komisi tersebut mengambil pengecualian atas "penekanan berlebihan pada Islam dalam kursus agama" dan "penekanan berlebihan pada Islam dalam kursus agama" dan kurangnya "konten LGBTQ.”

Sekolah mengatakan akan mengajukan banding ke pengadilan administratif. Sekolah menengah atas yang memiliki 800 siswa, 400 di antaranya tercakup dalam konvensi negara bagian, secara rutin mendapat nilai tinggi dalam standar akademik, namun menarik perhatian pemerintah setempat setelah menerima hibah dari Qatar pada  2014. 

Yang menarik untuk dicatat adalah pengawas sekolah nasional Prancis mengatakan dalam laporan tahun 2020, bahwa mereka tidak menemukan apa pun yang bertentangan dengan pedoman pendidikan nasional. 

Namun prefektur regional tersebut, dalam sebuah laporan pada November, mengatakan bahwa mereka mencurigai sekolah Averroes melakukan pendanaan ilegal, dan memberikan siswa akses terhadap teks-teks yang bertentangan dengan "nilai-nilai Prancis.”

Berdasarkan elaborasi Worldometer dari data PBB terbaru populasi Prancis saat ini adalah 65.668.420 per Jumat, (31/3/2023). Populasi Prancis 2020 diperkirakan mencapai 65.273.511 orang pada pertengahan tahun menurut data PBB.  

Baca juga: Remehkan Rencana Satgas Maritim Bentukan Amerika Serikat, Houthi Yaman: Tak Ada Nilainya

Menurut angka dari biro statistik nasional, Insee, tercatat muslim mewakili 10 persen dari populasi Prancis pada 2019-2020.

Sementara itu sebanyak 29 persen populasi, berusia 18 hingga 59 tahun, menyatakan diri Katolik, 10 persen agama lain, dan 51npersen tidak beragama, menurut laporan yang diterbitkan, Kamis (30/3/2023).

 

Sumber: trtworld  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler