Viral Penemuan Jenazah di Unpri, Ternyata Kadaver, Apa Itu?
Kadaver memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar langsung tentang anatomi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Anatomi Fakuktas Kedokteran Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Ali Napiah Nasution, menjelaskan telah terjadi salah paham dalam penemuan mayat di Kampus Unpri. Ali menyebut mayat yang ditemukan itu adalah jasad yang merupakan Kadaver.
Kadaver adalah tubuh manusia yang diawetkan yang kemudian dijadikan media pembelajaran bagi mahasiswa Fakuktas Kedokteran. Ali berharap keberadaan kadaver di lab anatomi fakuktas kedokteran di kampus manapun itu tidak dipermasalahkan.
Briar Cliff University memiliki laboratorium mayat pendidikan yang unik, di mana mahasiswa sarjana dan pascasarjana di bidang studi prospektif diberikan kesempatan istimewa untuk mempelajari anatomi manusia dengan cara yang luar biasa. Kadaver, atau jenazah manusia yang disumbangkan untuk penelitian ilmiah, menjadi bagian integral dari banyak program ilmu kesehatan di universitas tersebut.
Laboratorium Kadaver memberikan mahasiswa kesempatan unik untuk belajar secara langsung tentang struktur anatomi manusia, sehingga memberikan wawasan yang tidak dapat diperoleh melalui bahan bacaan saja. Kadaver digunakan oleh mahasiswa kedokteran, dokter, ilmuwan, arkeolog, dan bahkan seniman untuk tujuan studi yang berbeda.
Dalam konteks medis, kadaver menjadi sumber penting untuk mempelajari anatomi, mengidentifikasi lokasi penyakit, mengevaluasi penyebab kematian, serta menyediakan jaringan yang diperlukan untuk penelitian dan pengembangan prosedur medis. Tidak hanya itu, penggunaan kadaver telah menjadi bagian integral dari kurikulum medis karena memberikan paparan pertama mahasiswa kedokteran terhadap tubuh manusia yang sebenarnya.
Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan dan pemahaman yang diperlukan dalam praktik klinis di masa depan. Bukan hanya mahasiswa kedokteran yang mendapatkan manfaat dari kadaver, arkeolog dan seniman juga dapat memanfaatkan kadaver sebagai sumber pengetahuan.
Bahkan, seniman besar Renaisans seperti Michelangelo mempelajari anatomi manusia menggunakan mayat untuk memahami struktur tulang, otot, dan jaringan tubuh dengan lebih mendalam.
Penggunaan kadaver dalam pendidikan tidak hanya memberikan pengalaman nyata yang realistis dalam mempelajari struktur dan fungsi tubuh manusia, tetapi juga mempersiapkan para mahasiswa untuk menghadapi tantangan dalam praktik klinis di masa depan.
Hal ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana penyakit memengaruhi tubuh manusia, dan memungkinkan praktisi medis untuk melatih dan menyempurnakan teknik mereka sebelum berpraktik secara langsung pada pasien.