Begini Jurus TikTok Hadapi Hoaks Jelang Pemilu
Ada video panduan kreatif yang digarap TikTok serta publik figur dan kreator konten.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menjelang tahun politik, tidak menutup kemungkinan media sosial akan dipenuhi hoaks atau kabar bohong, baik itu berupa disinformasi maupun misinformasi. Ada baiknya, pengguna media sosial lebih cermat agar tak terkecoh.
Platform distribusi video singkat TikTok melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk melawan terpaan berbagai misinformasi dan disinformasi. Salah satunya, TikTok menggagas kampanye #SalingJaga.
Seperti tajuknya, inisiatif itu mengajak komunitas dan masyarakat umum melawan misinformasi dengan #SalingJaga satu sama lain. Ada video panduan kreatif yang digarap TikTok bersama publik figur dan kreator konten.
Public Policy and Government Relations TikTok Indonesia, Faris Mufid, menyampaikan bahwa kampanye itu digagas untuk melawan misinformasi. Sekaligus, untuk menjaga integritas Pemilu 2024 yang akan segera digelar beberapa bulan lagi.
"Isu keamanan digital bukan permasalahan tunggal salah satu pihak, tapi masalah bersama yang harus diatasi secara gotong-royong," kata Faris pada sesi diskusi daring "#SalingJaga Mental Bersama TikTok", Kamis (14/12/2023).
Dalam video #SalingJaga yang telah diluncurkan, TikTok menggandeng figur publik dan kreator dari berbagai latar belakang profesi dan generasi. Mereka adalah aktor Angga Yunanda, motivator Merry Riana, serta kreator konten Sania Leonardo dan Dims The Meat Guy.
Keempat figur publik itu akan memberikan edukasi kreatif tentang bagaimana masyarakat dapat #SalingJaga di platform digital. Salah satunya, mereka membagikan tips melawan misinformasi yang mudah dipahami dan diterapkan.
Selain itu, TikTok sudah mempersiapkan fitur-fitur untuk memastikan penggunanya tidak terpapar konten hoaks. Terdapat sistem rekomendasi di laman For You pada TikTok yang mempertimbangkan preferensi pengguna.
Fitur tersebut bekerja berdasarkan interaksi pengguna di TikTok, seperti saat berkomentar, memberikan like, membagikan konten, dan sebagainya. Begitu juga terkait informasi dalam video, serta pengaturan perangkat dan akun.
Dengan demikian, Faris mengatakan pengguna bisa mengambil kendali atas pengalamannya di platform TikTok, termasuk konten-konten yang ingin dilihat. Pengguna bisa memanfaatkan fitur keamanan TikTok untuk mengelola konten yang hadir di laman For You.
Misalnya, memilih 'tidak tertarik', menyaring kata kunci, melaporkan konten yang terduga mengandung misinformasi lewat fitur 'Laporkan', atau me-refresh laman For You. "TikTok ingin mengajak teman-teman semua mengambil peran untuk memastikan lingkungan digital kita aman," tutur Faris.