Dubes Arab Saudi: Kami Terus Upayakan Gencatan Senjata dan Bantuan di Gaza 

Arab Saudi tegaskan komitmennya untuk Palestina.

Dok. Kedubes Saudi
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Abdullah Al Amudi menyampaikan pernyataan pers terkait upaya Arab Saudi terhadap Gaza Palestina, pada Kamis (21/12/2023) di Jakarta.
Rep: Umar Mukhtar Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah Al Amudi memastikan terus mengupayakan gencatan senjata di Jalur Gaza dan dibukanya akses bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke warga Gaza.

Baca Juga


"Sampai sekarang, kami terus mengupayakan agar dilakukannya gencatan senjata dan juga memberikan jalan bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Ini bertujuan untuk bisa membantu masyarakat Gaza," kata dia dalam konferensi pers di kantor Kedubes Arab Saudi, Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Al Amudi menyadari, perang ini telah mengakibatkan tidak hanya jatuhnya korban tetapi juga semakin melunturnya nilai-nilai kemanusiaan. Terlebih dengan terus bertambahnya kekerasan sehingga korban terus berjatuhan terutama dari kalangan masyarakat sipil.

"Kerajaan Arab Saudi menekankan perlunya menjaga hak-hak sipil dan kita menolak secara keras tindakan-tindakan yang mengakibatkan jatuhnya korban dari masyarakat sipil itu. Kami juga menolak keras tindakan tersebut yang mengakibatkan hancurnya infrastruktur yang menyebabkan tidak adanya pelayanan publik di Gaza," ujarnya.

Al Amudi mengatakan, Kerajaan Saudi juga terus berupaya, bersama-sama dengan berbagai macam pihak dan organisasi-organisasi internasional, untuk mencegah peningkatan eskalasi yang saat ini terus terjadi. Dia menyatakan, eskalasi ini telah mengakibatkan jatuhnya korban.

Dia juga mengungkapkan, Kerajaan Saudi baru-baru ini telah melakukan kampanye pengiriman bantuan kepada masyarakat di Gaza untuk meringankan beban mereka akibat perang ini. "Alhamdulillah, pemberian bantuan ini jumlahnya mencapai 500 juta riyal Saudi (sekitar Rp 2 triliun)," tuturnya.

Kerajaan Arab Saudi mengirim tiga kapal bantuan yang mengangkut 401 kontainer. Sebanyak 289 kontainer ini berisi berbagai kebutuhan terkait obat-obatan, dan 112 kontainer membawa kebutuhan makanan dan peralatan tempat berlindung.

Selain itu, Kerajaan Arab Saudi juga telah mengirim 27 penerbangan udara yang mengangkut 604 ton berbagai bantuan berupa bahan makanan, obat-obatan, dan peralatan untuk tempat tinggal sementara. Juga ada 18 ambulans yang dikirim ke sana.

Arab Saudi juga telah menjalin kesepakatan untuk melaksanakan proyek darurat bagi pengungsi di Jalur Gaza, di sektor ketahanan pangan, tempat tinggal, kesehatan, malnutrisi, dan tanggap darurat. 

Arab Saudi memberikan dana bantuan tersebut melalui WFP sebesar 5 juta dolar AS, melalui ICRC 10 juta dolar AS, UNRWA 15 juta dolar AS, dan WHO 10 juta dolar AS.

Kerajaan Arab Saudi, terang Al Amudi, juga terus melakukan berbagai langkah baik secara kemanusiaan dan juga secara politik terkait konflik Israel Palestina. 

Baca juga: Ditanya Kristen Mengapa tak Lakukan Pembantaian di Yerusalem, Ini Jawaban Salahuddin

Dia juga mengingatkan, hukum humanitarian internasional mengedepankan pentingnya nilai-nilai kemanusiaan. Dari aspek politik pun, Kerajaan Arab Saudi telah menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk melakukan KTT Luar Biasa guna mendukung persoalan Palestina ini.

"Dan setelah KTT itu, Kerajaan Arab Saudi memimpin komite dewan tingkat menteri, untuk menyampaikan satu sikap dari negara-negara Arab dan Islam terutama kepada negara-negara anggota tetap PBB. Di mana salah satu anggota komite yang dibentuk setelah KTT ini adalah Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Ini bertujuan mengakhiri konflik tersebut, dan menjaga hak-hak sipil di Gaza," jelasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler