Ingat, Cek Kesehatan Keuangan Kamu Setiap Akhir Tahun

Cek kesehatan keuangan agar bisa segera dapat solusi masalah keuangan kamu.

Republika/Dian Fath Risalah
Certified Financial Planner OneShildt Agustina Fitria dalam Kelas Finansial Jenius: “Financial Check-Up untuk Wujudkan Keuangan yang Lebih Sehat” di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Rep: Dian Fath Risalah Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Certified Financial Planner OneShildt Agustina Fitria mengungkapkan pentingnya mengecek kesehatan keuangan setiap tahunnya. Dengan cara ini, diharapkan setiap orang bisa memetakan keuangan secara utuh serta membantu dalam mengidentifikasi posisi finansialnya.

Baca Juga


"Kenapa perlu melakukan financial check up? Pertama adalah agar mampu memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan. Kedua agar bisa segera menemukan solusi atas masalah keuangan yang terjadi," ujar Agustina dalam Kelas Finansial Jenius: Financial Check-Up untuk Wujudkan Keuangan yang Lebih Sehat di Jakarta, Kamis (21/12/2023).

Lalu, siapa saja yang harus melakukan pengecekan kesehatan keuangannya? Menurut Agustina, setiap orang yang sudah memiliki penghasilan, baik pekerja lepas, karyawan kontrak ataupun karyawan tetap wajib melakukan pengecekan tersebut. Status pernikahan juga tidak menjadi acuan, baik seorang lajang maupun yang sudah menikah wajib mengecek kesehatan keuangannya.

"Baik yang masih lajang maupun sudah memiliki keluarga itu tetap harus financial check up. Minimal setahun sekali setiap akhir tahun atau saat terjadi perubahan besar dalam hal keuangan " kata dia.

Akhir tahun, lanjutnya, jadi momen yang tepat untuk evaluasi apa saja masalah yang dihadapi selama setahun terakhir. Dengan mengecek kesehatan keuangannya, seseorang juga bisa mendapatkan solusi terbaik untuk mengatur keuangannya.

"Seperti bagaimana cara bisa menabung dan berinvestasi di kemudian hari. Jadi, terlihat jelas alur masuk dan keluar keuangan," ujarnya.

Selain momen akhir tahun, pemeriksaan kesehatan keuangan  juga bisa dilakukan saat ada perubahan besar dalam kehidupan yang membutuhkan biaya yang sangat besar. Seperti pernikahan atau hadirnya anggota baru di dalam keluarga.

"Saat terjadi perubahan besar dalam hal keuangan. Misal perubahan status pernikahan, penambahan anggota keluarga, dan lain-lain. Saya punya klien mau menikah, mereka memperbaiki keuangan mereka delapan bulan sebelum mereka menikah, itu sangat bagus. Apalagi saat memiliki anak tentunya membutuhkan perencanaan dana pendidikan dan juga pertimbangan memiliki asuransi," ujarnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler