Ketua BEM UGM Mengaku Diintimidasi, Ini Tanggapan Kapenrem 072/Pamungkas

Intimidasi tersebut didapatkan dari oknum yang mengaku sebagai intel.

ugm.ac.id
UGM
Rep: Silvy Dian Setiawan  Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa-Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) Universitas Gadjah Mada (UGM), Gielbran Muhammad Noor mengaku mendapat intimidasi setelah memberikan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Intimidasi tersebut didapatkan dari oknum yang mengaku sebagai intel.

Gielbran mengatakan bahwa ia sempat dikabari oleh pihak kampus bahwa ada oknum yang mengaku intel meminta biodata pribadinya. Meski begitu, dari pihak kampus tidak memberikan data yang diminta karena tidak ada surat tugas atau surat izin yang dibawa oleh oknum intel tersebut.
Baca Juga



"Beberapa hari yang lalu saya sempat dikabari oleh salah satu fungsionaris di fakultas peternakan, karena kebetulan saya mahasiswa fakultas peternakan. Saya dihubungi oleh wakil dekan dan beliau menyampaikan bahwa ada oknum yang mengaku sebagai intel mendatangi fakultas, kemudian dia memintai biodata kepada pihak akademik," kata Gielbran di Kopi Lembah UGM, Sleman, DIY, Kamis (21/12/2023).

"Namun dari fakultas melarang untuk memberikan biodata karena tidak ada izin atau tidak ada surat tugas, sehingga biodata yang diminta tidak diberikan," ucap Gielbran.

Bahkan, Gielbran juga mengaku bahwa tidak hanya dirinya yang menerima intimidasi. Namun, keluarganya di Sragen, Jawa Tengah juga sempat dicari oleh oknum yang mengaku intel tersebut.

Oknum intel itu diinformasikan mendatangi ketua RT untuk meminta bertemu dengan orang tua Gielbran. Hanya saja, dari ketua RT juga menghalau tidak memperkenankan oknum intel tersebut bertemu dengan orang tua Gielbran.

"Sehingga tidak sampai intel-intel tersebut bertemu dengan keluarga saya, (dia) sudah mengundurkan diri dan tidak mengintervensi secara langsung. Jadi sebatas lewat ketua RT, kemudian ketua RT meminta untuk tidak usah sampai (bertemu) ke orang tua, cukup di ketua RT saja," jelasnya.

Menanggapi hal ini Kapenrem 072/Pamungkas Kapten Arh Siswoto mengatakan bahwa tidak pernah ada perintah terkait hal tersebut. "Tidak ada (perintah itu), yang saya ketahui tidak ada informasi atau perintah untuk melaksanakan seperti itu," katanya saat dikonfirmasi oleh wartawan, Kamis (21/12/2023).

"(Ini) Saya (sedang) dengan Pasi Intel, juga tidak ada yang melaksanakan kegiatan seperti itu," kata Siswoto menambahkan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler