Kerabat Eks Petinggi KPK Jadi Korban Ledakan Smelter, Padahal Ini Pekerjaan Pertamanya
Polda Sulteng membentuk tim gabungan untuk mengusut ledakan smelter Morowali.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 13 orang meninggal dalam ledakan di smelter di Sulawesi. Salah satu korban diketahui adalah keluarga dari mantan petinggi KPK Laode M Syarif. Korban diketahui adalah La Ode Abdul Mursalim.
"Salah seorang keluarga saya La Ode Abdul Mursalim meninggal dalam ledakan ini😢," tulis La Ode di akun X, Senin (25/12/2023).
"Ini pekerjaan pertama dia setelah lulus kuliah😢, Alfatihah🙏🏽," kata eks Wakil Ketua KPK periode 2015-2019.
Ucapan duka cita pun disampaikan oleh netizen. "Innalillaahi wa inna ilaihi roojiuun. Turut berduka, Pak," tulis seorang warganet.
Pakar kesehatan, Profesor Zubairi Djoerban, ikut menyampaikan bela sungkawa. "Turut berduka sedalam-dalamnya 🙏," kicaunya.
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) pada Minggu (24/12) pagi.
Kapolda Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho bersama Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Dodi Triwinarto terbang ke Kabupaten Morowali pada Ahad (24/12/2023), untuk mengecek langsung lokasi kecelakaan kerja di PT. ITSS, yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) itu.
"Untuk penyelidikan atas peristiwa ini, kami telah membuat tim gabungan terdiri dari penyidik Polda Sulteng bersama Polres Morowali dengan back up tim penyidik Bareskrim Polri, Tim DVI Biddokkes dan tim Inafis dari Laboratorium forensik Makassar maupun Mabes Polri," kata Agus saat menyampaikan keterangan kepada media di Kabupaten Morowali, Senin (25/12/2023).
Kapolda mengungkapkan, sebagaimana informasi yang diberitakan, kecelakaan kerja PT ITSS terjadi pukul 05.30 WITA pagi, tepatnya di gedung lantai 2 dan lantai 3.
Ia menyebut peristiwa terjadi bermula ketika tim teknis dari PT ITSS akan melakukan perbaikan terhadap salah satu tungku feronito yang ada di lantai 2. "Namun, pada saat tim teknis melakukan pembongkaran terhadap tungku yang dimaksud, terjadi ledakan disertai dengan semburan api, yang mengakibatkan terjadinya kebakaran gedung PT ITSS," ujarnya.
Akibat kecelakaan itu, kata Agus, sebanyak 59 karyawan PT ITSS menjadi korban, yakni 13 korban meninggal dunia terdiri dari empat korban dari Tenaga Kerja Asing (TKA) dan sembilan korban dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Sebanyak 29 korban mengalami luka berat, 12 korban mengalami luka sedang, serta lima korban mengalami luka ringan.
Agus menyampaikan untuk korban yang meninggal dunia, saat ini masih berada di klinik kawasan PT IMIP, sedangkan untuk 29 korban luka berat telah dirujuk dan ditangani oleh RSUD Morowali.
Sementara itu, 12 korban luka sedang masih dalam tahap observasi di klinik kawasan PT IMIP dan lima korban luka ringan telah dipulangkan.
"Berdasarkan hasil pemantauan di lapangan bersama Danrem 132 Tadulako bersama instansi terkait lainnya, sejatinya Alarm system dan tanggap segeraan di kawasan PT IMIP sudah sangat baik," kata Kapolda.
Meski demikian, dia menerangkan pihaknya telah melakukan langkah-langkah antisipasi, dengan melakukan pengamanan terhadap tempat kejadian perkara (TKP). "Untuk saat ini operasioanal PT ITSS kami hentikan sampai adanya penyelesaian dari hasil penyelidikan," ujarnya.
Kapolda juga turut menyampaikan keprihatinan atas peristiwa ini dan turut berbela sungkawa kepada keluarga korban.