PBB Tunjuk Mantan Wakil PM Belanda Sebagai Koordinator Kemanusiaan Gaza

Lebih dari dua juta warga sipil Gaza sangat membutuhkan bantuan.

AP Photo/Fatima Shbair
Warga Palestina mengantre untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023).
Rep: Lintar Satria Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Mantan deputi perdana menteri Belanda dan pakar Timur Tengah Sigrid Kaag ditunjuk sebagai kepala Koordinator Bantuan Kemanusiaan PBB untuk Gaza. Pengumuman Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres disampaikan setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi resolusi yang memintanya menunjuk koordinator kemanusiaan dan rekonstruksi Gaza.

Saat ini, lembaga-lembaga kemanusiaan mengatakan lebih dari dua juta warga sipil Gaza sangat membutuhkan bantuan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Kaag fasih berbahasa Arab dan lima bahasa lainnya.

"(Kaag) akan membawa pengalamannya yang melimpah di politik, humanitarian, dan pembangunan serta diplomasi dijabatan barunya," kata Guterres, Rabu (27/12/2023).

Kaag akan memulai masa jabatannya pada 8 Januari mendatang. "Ia akan memfasilitasi, mengkoordinasi, memantau, dan memverifikasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza," kata Guterres.

Sekjen PBB itu menambahkan Kaag juga akan membentuk mekanisme PBB untuk mempercepat pengiriman bantuan melalui negara-negara yang tidak terlibat dalam konflik. Israel memblokir pengiriman bantuan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar ke Gaza usai serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan sejauh ini serangan-serangan Israel ke Gaza sudah membunuh sekitar 20.900 orang Palestina termasuk perempuan dan anak-anak. Setelah mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS), Israel mengizinkan sedikit pengiriman bantuan melalui Mesir.

Namun, menurut lembaga-lembaga PBB hanya 10 persen makanan yang dibutuhkan warga yang masuk Gaza. Pekan lalu Israel membuka perbatasan Kerem Shalom ke Gaza dan lalu lintas truk bantuan naik. Tapi badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) serangan Israel pada Kamis (21/12/2023) menghentikan pengambilan bantuan.

Kaag bekerja di Timur Tengah selama bertahun-tahun, termasuk di wilayah Palestina. Ia mulai bekerja untuk PBB pada tahun 1994 di Sudan dan untuk UNRWA dan direktur regional Dana Anak-anak PBB (UNICEF) di Timur Tengah.

Ia juga pernah menjabat sebagai asisten direktur Program Pembangunan PBB, mengetuai misi PBB untuk menghancurkan senjata kimia Suriah dan perwakilan khusus PBB untuk Lebanon sampai Oktober 2017.

Kemudian Kaag menjabat sebagai menteri perdagangan dan pembangunan pemerintah Belanda. Pada tahun 2018 ia menjadi menteri luar negeri perempuan pertama Belanda. Terakhir ia menjabat sebagai deputi perdana menteri dan menteri keuangan perempuan pertama Belanda sejak Januari 2022.

Baca Juga


sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler