Arteta Sesali Kekalahan Menyakitkan Arsenal Lawan Fulham

Arsenal sebenarnya lebih dulu mencetak gol.

EPA-EFE/DAVID
Pemain Arsenal Declan Rice tampak lesu setelah timnya menelan kekalahan di markas Fulham, Senin (1/1/2024).
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Mikel Arteta menyesali hari yang menyakitkan dan menyedihkan ketika upaya Arsenal meraih gelar Liga Primer kembali mengalami kemunduran dengan kekalahan di Fulham. The Gunners kini duduk di urutan keempat klasemen setelah kekalahan 2-1 di Craven Cottage hanya memperpanjang kekalahan dari West Ham pada Jumat lalu. 

Baca Juga


Bukayo Saka memberi tim tamu keunggulan di London barat, namun Raul Jimenez dan Bobby Decordova-Reid membalikkan keadaan untuk Cottagers. Lima pertandingan lalu, Arsenal unggul enam poin dari juara bertahan Manchester City tetapi kini mereka punya poin yang sama.

"Hari yang menyakitkan dan menyedihkan. Begitulah cara saya menyimpulkannya. Kami mempunyai peluang untuk memuncaki klasemen setelah 20 pertandingan dengan konsistensi yang kami tunjukkan. Kami belum berhasil dengan cukup baik untuk mendapatkan hak memenangkan pertandingan," kata Arteta dikutip dari RTE, Senin (1/1/2024).

Ia menjelaskan, tiga hari lalu timnya kalah dalam pertandingan yang pantas mereka menangkan, namun hari ini adalah cerita yang sangat berbeda. Arsenal melakukan 30 percobaan ke gawang saat mereka kalah 2-0 dari West Ham – tetapi cerita berbeda di sini karena tim Arteta bekerja keras untuk menciptakan peluang pada sore yang basah dan berangin di tepi Sungai Thames.

"Pastinya," jawab pria asal Spanyol itu ketika ditanya apakah performa Fulham lebih menyulitkan dibandingkan saat melawan The Hammers. "Yang lainnya, kami tidak mencetak gol dan mereka mencetak gol seperti yang mereka lakukan. Tidak apa-apa. Hari ini performa secara keseluruhan lebih mengkhawatirkan," kata dia.

Arteta mengakui Gunners tidak cukup bagus dalam penguasaan bola, terlalu banyak memberikan bola dan tidak memiliki ritme yang cukup, cukup ancaman. "Secara pertahanan kami adalah yang terbaik kedua. Kami tidak bisa mengendalikan permainan langsung. Sangat mudah bagi mereka untuk memenangkan bola pertama dan kedua dan memiliki peluang untuk berlari," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler