Turki Berbelasungkawa kepada Iran atas Serangan Teror di Kerman
Serangan itu adalah serangan paling mematikan sejak Revolusi Islam Iran 1979,
REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dalam pembicaraan via telepon dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian yang berlangsung Kamis, (4/1/2024) menyampaikan belasungkawa kepada orang-orang yang tewas dalam serangan teror di Iran, kata sumber-sumber diplomatik Turki.
Fidan dan Amir-Abdollahian juga membahas rencana kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Turki. Raisi awalnya hendak berkunjung ke Turki pada Kamis guna bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Tetapi kunjungan itu ditunda setelah panggilan telepon antara kedua presiden menyusul serangan yang terjadi Rabu. Serangan teror di luar pemakaman di Kerman di mana ribuan orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian mantan panglima Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam Jenderal Qassem Soleimani, yang tewas dalam serangan drone AS di Baghdad pada 2020.
Sebelumnya, pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas sebanyak 103, yang kemudian direvisi oleh ahli forensik menjadi 84 orang, termasuk 284 korban luka. Kelompok teror Daesh atau ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam sebuah pernyataan via Telegram.
Kelompok itu mengatakan, "lebih dari 300 orang" tewas dalam dua bom bunuh diri di kota Iran tersebut, dan mengidentifikasi kedua pengebom bernama Omer al-Mohed dan Safiullah Mujahid yang meledakkan rompi berisi bahan peledak di tengah kerumunan orang. Serangan itu adalah serangan paling mematikan sejak Revolusi Islam Iran 1979 berdasarkan jumlah korban jiwanya.