Keluarga Sedih, Pramugara Korban Meninggal Tabrakan Kereta Cicalengka Baru Saja Punya Anak

Adriansyan, pramugara yang sempat terjepit gerbong baru punya anak dua pekan terakhir

Edi Yusuf/Republika
Peristiwa tabrakan kereta api KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung dengan KA commuter line jurusan Padalarang-Cicalengka,
Rep: Fauzi Ridwan Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Adriansyah (22 tahun) pramugara Kereta Api Turangga yang menjadi korban meninggal dunia dalam tabrakan dengan kereta api lokal Bandung Raya, Jumat (5/1/2024) diketahui baru memiliki anak dua pekan terakhir. Ia sempat terjepit di antara gerbong kereta dan berhasil dievakuasi pukul 13.30 Wib oleh tim SAR Gabungan.

Robby Dzulfaqor kakak ipar korban mengaku masih tidak menyangka bahwa adik iparnya menjadi korban dalam peristiwa tabrakan maut tersebut. Ia mengetahui informasi kecelakaan tersebut dari televisi.

"Saya gak percaya (Adriansyah meninggal), tahu dari istri yang nonton berita. Saya info ke ibu ternyata udah ada yang nelepon ke ibu dari pihak KAI," ucap dia dengan mata berkaca-kaca saat melihat proses evakuasi gerbong di lokasi, Jumat (5/1/2024).

Mendengar informasi tersebut, ia yang tinggal di Rancaekek langsung bergegas menuju RSUD Cicalengka untuk mengecek keberadaan Adriansyah. Namun, pihak rumah sakit menyebut tidak terdapat korban yang bernama Adriansyah

Robby akhirnya mendapatkan informasi jika adik iparnya dalam proses evakuasi di lokasi kejadian. Ia pun langsung bergegas ke lokasi kejadian disusul oleh ibu dan bapaknya.

Terakhir bertemu dengan almarhum, ia mengaku bertemu pekan kemarin. Namun, pada pertemuan tersebut tidak banyak yang dibicarakan sebab yang bersangkutan hendak ke Jakarta.

Ia mengatakan almarhum sempat bekerja selama satu tahun enam bulan di PT Kereta Api Indonesia dam sempat memutuskan keluar dan bekerja di bidang lain. Namun, tidak lama dari itu ia kembali bekerja di PT KAI.

Baca Juga


"Bilangnya jiwanya pengen di kereta api, tapi istrinya kurang mendukung karena sering ditinggalin," kata dia.

Yang membuat sedih dirinya, ia mengaku Adriansyah baru memiliki anak dua pekan terakhir sebelum kejadian tabrakan. Ia pun berencana bertemu dengannya sekaligus liburan. "Ini pekan kedua, pas mau lahiran keterima lagi," kata dia.

Salah seorang warga Haryaman mengaku mendengar suara bunyi yang keras saat berada di dalam rumah. Ia pun lantas keluar rumah dan melihat kereta api anjlok.

Namun, ia belum mengetahui jika terdapat kereta api di arah berlawanan. "Saya lagi di dalam lagi nyeduh kopi, tahu-tahu ada bunyi duar. Saya keluar tahu-tahu ini (gerbong) anjlok, gak tahu ada kereta di sana di Haurpugur," kata dia.

Ia mengatakan kereta api Turangga melintas dengan cepat sedangkan kereta api lokal dalam keadaan berhenti. "Ini dari Surabaya keretanya cepat sekali. Kereta lokal datang berhenti. Tabrakan keras," kata dia.

Setidaknya empat orang meninggal dalam kecelakaan tersebut. Tiga korban dari kereta lokal, dan seorang dari Turangga. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler