Polisi Israel Lakukan Pembatasan Ketat untuk Jamaah Sholat Jumat di Masjid Al Aqsa

Polisi Israel telah memberlakukan pembatasan jamaah masuk Masjid Al Aqsa.

republika
Seorang perempuan membaca Alquran dengan latar belakang Dome of Rock, kompleks Masjid Al Aqsa, Palestina.
Rep: Rahmat Fajar Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Polisi Israel dilaporkan memberlakukan pembatasan ketat terhadap masuknya jamaah ke Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur untuk melaksanakan sholat Jumat. Seorang pejabat di Departemen Wakaf Islam (Wakaf) di Yerusalem mengatakan kepada Anadolu bahwa hanya 15 ribu orang yang dapat melaksanakan sholat Jumat di masjid. Angka tersebut berbeda dari biasanya lebih dari 50 ribu jamaah.

Baca Juga


"Ruang sholat dan halaman masjid hampir kosong dari jamaah karena pembatasan yang dilakukan Israel," kata pejabat tersebut dilansir dari Anadolu Agency, Jumat (5/1/2024).

Polisi Israel telah memberlakukan pembatasan jamaah masuk Masjid Al Aqsa sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023. Dan mereka lebuh memperketat pembatasan pada hari Jumat.

Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa polisi Israel hanya mengizinkan orang lanjut usia memasuki masjid untuk melaksanakan sholat. Mereka menambahkan, polisi juga menyerang jamaah di Gerbang Asbat dan Gerbang Sahira setelah mencegah mereka mencapai Masjid Al Aqsa.

Polisi Israel dikerahkan di seluruh Yerusalem Timur, memasang penghalang di pintu masuk Kota Tua dan di gerbang luar Masjid Al Aqsa. Tindakan Israel tersebut memaksa ratusan jamaah untuk melaksanakan sholat di jalan-jalan.

Polisi Israel juga menyerang jamaah di lingkungan Wadi Al Joz, dekat Kota Tua, dengan air limbah. Warga Palestina melaksanakan sholat di salah satu jalan lingkungan tersebut setelah dilarang mencapai Masjid Al Aqsa untuk sholat. Ini menandai hari Jumat ke-13 berturut-turut ketika polisi Israel menargetkan jamaah di lingkungan Wadi Al Joz.

Zionis Israel terus menggempur Gaza dengan peralatan tempur mereka. Serangan mereka yang membabi buta menyebabkan banyak warga sipil menjadi korban, baik meninggal maupun luka-luka. Bangunan vital seperti rumah sakit juga turut menjadi sasaran.

Serangan zionis Israel yang sporadis membuat krisis kemanusiaan di Gaza sulit dikendalikan. Mereka tak menghiraukan seruan dunia internasional agar serangan dihentikan yang menyasar warga sipil. Berbagai simpanti dari dunia internasional untuk Palestina terus mengalir. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler