Menparekraf Tawarkan Investasi Delapan KEK ke Pebisnis UEA

Salah satu yang ditawarkan ke pebisnis UEA adalah proyek siap investasi di Bali.

ANTARA/Aprillio Akbar
Menparekraf Sandiaga Uno memberikan keterangan pers dalam Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di Nusa Dua, Bali, Kamis (26/5/2022).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menawarkan investasi delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) sektor parekraf kepada Ketua Tim Kewirausahaan dan Pendidik Uni Emirat Arab (UEA) Bidang Pengembangan Zona Ekonomi, Keberlanjutan Bisnis Keluarga, dan Pendidikan Adil Alzarooni.

Baca Juga


KEK yang ditawarkan meliputi Mandalika, Lombok Tengah, NTB; Tanjung Kelayang, Belitung, Babel; Likupang, Minahasa Utara, Sulut; Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten; Nongsa, Batam, Kepri; Lido, Bogor, Jabar; Singhasari, Malang, Jatim; dan Morotai, Maluku Utara. Juga ditawarkan investasi di lima destinasi super prioritas yakni Borobudur, Danau Toba, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

"Dalam pertemuan, kami juga menawarkan Dr Adil Alzarooni untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), termasuk proyek investasi siap ditawarkan (IPRO) di Aceh dan Bali," ungkap Sandiaga dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (6/1/2024).

Tawaran investasi disampaikan mengingat jumlah kunjungan wisatawan dari UEA ke Indonesia terus meningkat. Merujuk data realisasi investasi sektor pariwisata dari UEA ke Indonesia pada 2023 mencapai 3,1 juta dolar AS. Jumlah tersebut disampaikan Sandiaga naik sebesar 429 persen dibandingkan 2022.

"Yang dibutuhkan Indonesia bukan hanya investasi, tapi juga menciptakan ekosistem investasi yang baik, khususnya dengan pihak swasta. Karena itu kami terus mendorong keterlibatan pihak swasta lewat public private partnership (PPP) dalam percepatan pembangunan," kata dia.

Sandiaga berharap dengan masuknya investor dapat mendorong percepatan pembangunan dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

Tawaran investasi yang disampaikan Menparekraf pun disambut baik Adil. Pria yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang manajemen eksekutif, investasi, penjualan, logistik, keamanan TI, dan pengembangan zona ekonomi itu pun antusias untuk datang ke Indonesia.

"Tawaran ini sangat menarik, dan saya tidak sabar untuk segera merealisasikan," kata Adil.

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler