BMKG: Aktivitas Siklonik Sebabkan Cuaca Buruk di Wilayah Aceh

Ini terjadi oleh adanya penumpukan massa udara di wilayah barat dan selatan Aceh.

EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Pria duduk di pantai saat gelombang besar dan hujan deras di Banda Aceh, Indonesia, 18 Oktober 2022. Badan Meteorologi dan Geofisika Aceh mengeluarkan peringatan tentang perubahan cuaca ekstrem di wilayah Aceh akibat pembelokan angin yang menyebabkan hujan lebat dengan potensi hujan banjir dan tanah longsor.
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) menyebutkan aktivitas siklonik di dekat wilayah barat selatan diprakirakan menyebabkan terjadinya cuaca buruk dan ekstrem di sekitar wilayah Provinsi Aceh.

Baca Juga


“Cuaca buruk atau cuaca ekstrem yang sering terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh adanya penumpukan massa udara di wilayah barat dan selatan Aceh,” kata Prakirawan Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien Nagan Raya, Aceh, Rijal Sainsfikri, Ahad malam.

Ia menjelaskan, cuaca ekstrem tersebut dapat meningkatkan potensi terjadinya bencana hidrometeorologis lain seperti tanah longsor, banjir, gelombang tinggi dan potensi bencana alam lainnya.

Cuaca buruk tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu aktivitas masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.

Oleh karena itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat di wilayah pantai barat selatan Aceh, agar tetap waspada terkait potensi terjadinya bencana alam dan cuaca buruk yang akan terjadi selama beberapa hari ke depan.

“Kami imbau masyarakat agar selalu memantau prakiraan cuaca maupun imbauan dari pihak dan instansi yang berwenang,” kata Rijal Sainsfikri menambahkan.

Pihaknya juga memprakirakan potensi cuaca buruk atau cuaca ekstrem di wilayah Aceh akan terjadi sejak Januari hingga Februari 2024.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler