Pj Gubernur Jabar Ingatkan Warga Waspadai Cuaca Ekstrem
Cuaca ekstrem dapat menyebabkan terjadinya bencana longsor, banjir dan lainnya
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Karena, cuaca ekstrem dapat berdampak terjadinya bencana seperti longsor, banjir, puting beliung dan lainnya.
"Yang utama adalah beberapa waktu ke depan hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat diperkirakan akan terjadi di Jabar oleh karena itu masyarakat harus berhati-hati," ujar Bey saat meninjau lokasi banjir di Jalan Braga, Kota Bandung, Jumat (12/1/2024).
Bey mengingatkan masyarakat tidak berada di alam terbuka saat cuaca ekstrem berlangsung dan disarankan mencari tempat yang lebih aman. Bey pun meminta masyarakat untuk mematuhi arahan dari petugas terkait kebencanaan.
"Dari bu Ayu (BMKG) akan terjadi hujan lebat siang dan malam hari," katanya.
Banjir yang terjadi di Jalan Braga, ia mengaku turut prihatin dan telah meminta Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono untuk segera melakukan perbaikan. Termasuk memperbaiki tanggul yang jebol.
"Saya perintahkan ke pak Wali Kota Bandung untuk segera memperbaiki tanggul yang jebol. Hari ini akan selesai dan tuntas dan sekali lagi masyarakat hati hati," kata dia.
Bey melanjutkan petugas masih melakukan asesmen terhadap rumah yang terendam banjir. Namun, ia melihat diperkirakan banyak. Pihaknya juga menyiapkan tempat pengungsian dan dapur umum.
Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan cuaca satu pekan ke depan berpotensi mengalami hujan sedang dan lebat di wilayah Jawa Barat. Oleh karena itu masyarakat diimbau waspada dan mengevakuasi diri.
"Ketika melihat hujan dua jam gak berhenti alangkah baiknya mengevakuasi diri ke tempat lebih aman," kata dia.
Sebelumnya, sebanyak 857 orang jiwa terdampak banjir yang disebabkan tanggul jebol di Sungai Cikapundung, Gang Apandi, Jalan Braga, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Kamis (11/1/2024) sore. Sebagian warga yang terdampak banjir mengungsi di aula RW setempat.