Viral Mertua Kecewa Dapat Cucu Cewek, Ini 6 Faktor yang Pengaruhi Jenis Kelamin Janin

Dalam unggahan viral, pihak ibu disalahkan karena melahirkan anak perempuan.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Sebagian orang masih menganggap bahwa jenis kelamin anak ditentukan oleh ibu yang mengandungnya.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belum lama ini, viral di media sosial mengenai seorang perempuan yang menerima perlakuan tak mengenakkan dari mertuanya. Sang mertua menyebut perempuan tersebut memiliki rahim yang jelek karena melahirkan anak perempuan.

"Keluarga suami sender marah-marah ke sender yang baru sadar dari biusan total. 'Kenapa lahirin anak cewek?'. Sender dikatain rahim sender jelek. Sesalah itu kah ngelahirin anak cewek menurut kalian?" tulis seorang warganet melalui sebuah akun menfess di X, belum lama ini, seperti dikutip pada Senin (15/1/24).

Situasi serupa mungkin dialami oleh cukup banyak perempuan lain. Alasannya, saat ini sebagian orang masih menganggap bahwa jenis kelamin anak ditentukan oleh ibu yang mengandungnya.

Baca Juga


Menurut Dr dr Taufik Jamaan SpOG, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi jenis kelamin anak. Oleh karena itu, merupakan hal yang keliru jika orang-orang menyalahkan pihak perempuan atau ibu yang mengandung bila melahirkan bayi dengan jenis kelamin yang tidak sesuai harapan mereka.

"Kalau anaknya perempuan (tapi) pengennya laki-laki ya jangan salahin istri (ibu yang mengandung), banyak faktornya," kata dr Taufik yang merupakan pakar masalah kesuburan dan bayi tabung.

Setidaknya, ada enam faktor yang bisa menentukan jenis kelamin anak. Berikut ini adalah keenam faktor tersebut, menurut Dr Taufik.

Kromosom dalam Sperma
Spermatozoa manusia normal membawa kromosom X atau kromosom Y, seperti dilansir National Institutes of Health. Bila yang membuahi sel telur adalah sperma dengan kromosom X, maka janin dalam kandungan akan memiliki jenis kelamin perempuan.

Sebaliknya, bila yang membuahi sel telur adalah sperma dengan kromosom Y, maka janin dalam kandungan akan memiliki jenis kelamin laki-laki.

"Jadi, pertama yang menentukan itu adalah kromosom spermanya dulu ya," ujar dr Taufik.

Motilitas Sperma
Faktor lain yang bisa memengaruhi jenis kelamin anak adalah motilitas atau gerakan sperma. Sperma dengan motilitas yang tinggi atau cepat biasanya mengandung kromosom Y (laki-laki), sedangkan sperma dengan gerakan yang lambat umumnya memiliki kromosom X (perempuan).

Bentuk Rahim
Dokter Taufik menjelaskan, bentuk rahim pada perempuan juga bisa memengaruhi jenis kelamin anak. Perempuan dengan bentuk rahim retrofleksi atau sering disebut rahim terbalik biasanya lebih banyak memiliki anak perempuan. Sebaliknya, perempuan dengan bentuk rahim antefleksi atau rahim normal, kebanyakan memiliki anak laki-laki.

"(Perempuan yang memiliki rahim retrofleksi) itu memang banyakan anaknya perempuan karena rahimnya jauh," ujar dr Taufik.

Waktu Berhubungan
Hal lain yang juga bisa memengaruhi jenis kelamin anak adalah waktu berhubungan seksual. Peluang untuk mendapatkan anak laki-laki cenderung lebih besar bila pasangan suami-istri melakukan hubungan seksual di masa subur atau masa ovulasi sel telur istri.

"Kalau (berhubungan) pada saat masa subur, biasanya banyakan anaknya laki-laki. Di luar itu, banyakan anaknya perempuan, karena sel sperma itu secara fisik dia mudah mati kalau terlalu lama," ungkap dr Taufik.

Tingkat Keasaman Vagina
Menurut dr Taufik, faktor lain yang turut memengaruhi jenis kelamin anak adalah tingkat keasaman vagina. Seperti dilansir Menoufia Medical Journal, sebuah studi menemukan bahwa sperma dengan kromosom Y atau spermatozoa Y cenderung memiliki toleransi lebih tinggi pada lingkungan yang basa, dan bisa bergerak lebih cepat di lingkungan seperti ini.

Sejumlah studi juga menemukan bahwa perempuan dengan kondisi vagina yang basa memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengandung anak laki-laki. Sebaliknya, perempuan dengan kondisi vagina yang asam memiliki peluang lebih besar untuk mengandung anak perempuan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler